Ketiga Pelaku yang masih duduk di bangku SMP tersebut yakni, DA (15), FH (15) dan CA (15), ditangkap polisi lantaran ulahnya sendiri. Mereka mencuri uang tersebut lantaran sudah hafal lokasi penyimpanan uang di kantor SDI Al-Huda. karena sehari-hari selalu berada di kompleks sekolah tersebut. Mereka melancarkan aksinya dengan mencongkel Cendela Kantor tersebut.
Akhirnya, Pelaku yang berinisial FH lah yang menjadi otak perencanaan pencurian uang tersebut, namun DA yang merupakan bertindak sebagai eksekutor bersama dengan CA. Aksi nekat itu dilakukannya pada malam hari saat kondisi gedung sekolah sepi. Namun saat malam harinya, FH batal mengikuti dan tinggal di rumah sementara DA dan CA tetap melancarkan aksinya.
Setelah aksinya berhasil, dan mendapatkan uang hasil jarahan kemudian dibagi, namun pembagiannya tidak merata di antara ketiganya. DA lah, pelaku yang paling berperan membagi dan menerima pembagian paling banyak. Uang yang di curinyapun tidak diketahui jumlahnya karena setelah berhasil membuka laci besar tersebut langsung saja ia masukkan kedalam kresek dan meninggalkan tempat tersebut.
“Saya tidak tahu jumlah dari uang tersebut karena saya juga tidak menghitungnya, semua uang yang ada dalam laci besar saya bersihkan dan saya masukkan dalam tas kresek,”ungkap DA.
Namun, meski FH tidak ikut membobol dan hanya ikut merencanakan tetap saja kebagian, namun tak sebesar jumlah DA dan CA. Dari pengakuan DA saat dilakukan pemeriksaan ia mengaku langsung membeli 3 unit sepeda motor, membeli play station (PS) Rp 850 ribu, kamera Rp 800 ribu dan seekor kambing.
AKP Sunaryo Putra selaku Kapolsek Brondong menyatakan, “ pengungkapan kasus ini merupakan kasus yang cukup lumyan kerja keras,Karena menurut penuturan pihak sekolahan jumlah dari uang tersebut mencapai Rp 100 juta”.Jelasnya.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M arief Budiman
