LAMONGAN,(metropantura.com) – Sungguh ibah melihat Para siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Babat harus menjalani ujian akhir sekolah (UAS) ditengah kondisi banjir yang merendam sekolahnya mereka. "ujian tersebut sudah terjadi sejak senin kemarin, ya begini keadaanya," kata Slamet, salah satu guru di MAN Babat.
Dan dari akibat genangan air banjir yang meluap hampir sepekan ini belum juga surut, dan kemungkinan konsentrasi siswa melaksakan ujian dipastikan sangat terganggu. " Genangan air banjir ini sangat menganggu, tidak bisa sepenuhnya konsentrasi, kasihan anak-anak," lanjut dia.
Namun mirisnya tak hanya sekolah yang terendam air, jalan menuju sekolah di Desa Plaosan, Kecamatan Babat juga terputus. Banjir menggenangi jalan dengan ketinggian 20-40 centimeter. Terputusnya jalan ini dipastikan menganggu para siswa yang hendak menuju sekolah. Mereka pun memilih untuk bertelanjang kaki saat melintasi jalan sepanjang 500 meter ini.
Dan ada beberapa siswa lainnya yang tetap menaiki kendaraan roda dua, meskipun ada diantaranya mogok di tengah jalan lantaran mesin kendaraannya kemasukan air. Slamet juga menambahkan berharap, pemerintah melakukan langkah kongkrit mengatasi persoalan banjir yang selalu datang setiap tahun ini. "Harapannya ya segera bertindak supaya air cepat surut, apalagi kalau hujan lagi bisa tambah naik airnya," pungkasnya. Kamis (3/3).
Namun banjir juga tidak selamanya mendatangkan musibah bagi warga terdampak saja, banjir justru membawa berkah bagi warga yang suka mencari ikan dengan cara mancing atau dengan menggunakan jaring.
Seperti yang terlihat di sepanjang jalur poros Pantura, yang menghubungkan Lamongan-Babat, tepatnya di Desa Plaosan). Puluhan orang penghobi mancing berjajar di sepanjang sungai beradu keberuntungan dalam mencari ikan.
Zamroni salah satu pemancing menuturkan, di sepanjang sungai banyak ikan-ikan yang lepas dari tambak yang tidak jauh dari lokasi. "Banyak ikannya, ini ikan-ikannya rata-rata dari tambak yang kebanjiran," jelasnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, para pemancing di sungai kecil tersebut, rata-rata mendapat ikan seperti lele, tombro, mujair dan bader. "Ikannya lumayan besar-besar," aku zamroni.
Zamroni menambahkan, dalam sehari rata-rata mereka bisa mendapatkan ikan hingga 1 kilogram. "Banyak ikannya, gampang di pancing, ada yang dapat sampai 2 kilogram kalau mau seharian mancing. Ada yang dijual. Ada juga ikannya yang dimakan sendiri, " pungkasnya.
Dan dari akibat genangan air banjir yang meluap hampir sepekan ini belum juga surut, dan kemungkinan konsentrasi siswa melaksakan ujian dipastikan sangat terganggu. " Genangan air banjir ini sangat menganggu, tidak bisa sepenuhnya konsentrasi, kasihan anak-anak," lanjut dia.
Namun mirisnya tak hanya sekolah yang terendam air, jalan menuju sekolah di Desa Plaosan, Kecamatan Babat juga terputus. Banjir menggenangi jalan dengan ketinggian 20-40 centimeter. Terputusnya jalan ini dipastikan menganggu para siswa yang hendak menuju sekolah. Mereka pun memilih untuk bertelanjang kaki saat melintasi jalan sepanjang 500 meter ini.
Dan ada beberapa siswa lainnya yang tetap menaiki kendaraan roda dua, meskipun ada diantaranya mogok di tengah jalan lantaran mesin kendaraannya kemasukan air. Slamet juga menambahkan berharap, pemerintah melakukan langkah kongkrit mengatasi persoalan banjir yang selalu datang setiap tahun ini. "Harapannya ya segera bertindak supaya air cepat surut, apalagi kalau hujan lagi bisa tambah naik airnya," pungkasnya. Kamis (3/3).
Namun banjir juga tidak selamanya mendatangkan musibah bagi warga terdampak saja, banjir justru membawa berkah bagi warga yang suka mencari ikan dengan cara mancing atau dengan menggunakan jaring.
Seperti yang terlihat di sepanjang jalur poros Pantura, yang menghubungkan Lamongan-Babat, tepatnya di Desa Plaosan). Puluhan orang penghobi mancing berjajar di sepanjang sungai beradu keberuntungan dalam mencari ikan.
Zamroni salah satu pemancing menuturkan, di sepanjang sungai banyak ikan-ikan yang lepas dari tambak yang tidak jauh dari lokasi. "Banyak ikannya, ini ikan-ikannya rata-rata dari tambak yang kebanjiran," jelasnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, para pemancing di sungai kecil tersebut, rata-rata mendapat ikan seperti lele, tombro, mujair dan bader. "Ikannya lumayan besar-besar," aku zamroni.
Zamroni menambahkan, dalam sehari rata-rata mereka bisa mendapatkan ikan hingga 1 kilogram. "Banyak ikannya, gampang di pancing, ada yang dapat sampai 2 kilogram kalau mau seharian mancing. Ada yang dijual. Ada juga ikannya yang dimakan sendiri, " pungkasnya.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman