Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ada-Ada Saja : Penjual Batu Akik Memilih Bertapa Untuk Menunggu Harga Jual Stabil

Senin, 11 April 2016 | 19.19.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-04-11T12:19:59Z
TUBAN,(metropantura.com) - Penjual batu akik omsetny menurun drastis, lantaran para penggila batu akik sudah enggan membeli dan bosen, dialami salah satu pejual akik asal Lamongan bertempat di stand trotoar di jalan Basuki Rahmad Kabupaten Tuban, mereka enggan beralih profesi lain akan tetep bertahan sampai batu ini harganya setabil.

Dari bermacam - macam aneka batu akik dengan harga ekonomis dan disertai dengan jejeran jasa perngrajin batu akik yang mumpuni, menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk datang nimbrung melihat dan sempat menjadi Tontonan

Memang Batu akik sempat mengemparkan Masyarakat di Akhir tahun 2014 lalu seluruh penjuru Daerah Se Indonesia sepertinya Tuban, semua Kalangan muda sampai tua menjadi penggemar akik dan penggemar cincin

Memang akik menjadi primadona bagi yang suka akik , mereka menggemari dari harga yang sangat variatif tergantung jenis batunya , Dari hanya seharga Rp50 ribu, sampai tembus miliaran rupiah.

Salah satu jenis batu Bacan Doko jenis yang paling diminati, Selain Doko, ada Bacan Palamea,Balck oval, sclawing, panca warna dan berbagai jenis lainnya seperti Obi dan lainnya. Bahkan adapun jenis batu yang didatangkan dari luar daerah seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, serta pacitan ini yang mendominasi pasaran .

Selain pertokoan, supermarket, mall maupun sepanjang jalan di sudut kota, menjadi sasaran untuk dijadikan tempat berdagang batu akik serta ketika melintas di jalan basra sangat padat para pengunjung baik siangaupun ramai.

Bukan saja berbagai jenis batu yang bisa ditemui di lokasi tersebut. Sebagai pengikat batu, gagang cincin maupun liontin, dengan berbagai ukuran dan jenis juga tersedia. Tak heran, jika disepanjang jalan basra inimenjadi sasaran penjual dan pembeli batu ini, banyak sekali orang-orang yang berprofesi sebagai pemotong atau pengukir batu, yang siap melayani pesanan sesuai permintaan.

Borju Irawan (35) asal Tuban dulu merasa kuwalahan melayani pesanan polesan, Sekali poles untuk menghasilkan sebuah bentuk batu sesuai pilihan, para pengukir batu ini dihargai dengan jumlah Rp. 50.000/buah.

Awalnya, Sedangkan hari hari sepi ini tidak sampai, 50 Memang kemarin Setiap kendaraan roda dua atau motor pun akan mengalami kesulitan jika ingin melintasi jalan tersebut. Dikarenakan para penggemar datang berduyun- duyun.
Bukan saja pembeli datang , bahkan ada yang sekedar melihat-lihat, para penggila batu akik nampaknya bukan saja menjadi primadona Dan dambaan hati para laki laki khususnya orang dewasa. Dari kalangan remaja maupun kaum perempuan juga tertarik mengenakan batu akik. Anak-anakpun ikut memakai perhiasan ini

Tak heran, jika para pedagang batu akik ini mendapat omset Jutaan perharinya. Memang usaha pengerajin akik saya cukup ramai lima bulan lalu. Sangat membantu perekonomian Keluarga. Secara tidak langsung, juga telah membuka lapangan pekerjaan bagi sekian banyak orang untuk bisa bergabung dalam bisnis yang cukup menjanjikan itu.

Sebagaimana boming akik ini tidak terlalu lama dan setabil , namun masa-masa Penggemar ini tak berlagsung lama sehingga, " Kami terpaksa semedi dulu, artinya tetap bertahan berjualan batu akik sambil menunggu harganya setabil lagi," Ungkap Borju Irawan dengan nada rendah. Senin (11/4).

Mereka mengaku sehari hanya menjual 5 akik per hari dan untuk gagang akik sekitar sekitar 20 - 50 biji gagang akik .

Penulis  : M Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update