Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kunjungan Tim Ekspedisi Islam Nusantara Di Gresik Diwarnai Lampu Mati

Selasa, 12 April 2016 | 18.22.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-04-12T11:22:07Z
GRESIK,(metropantura.com) - Kunjungan tim Ekspedisi Islam Nusantara dari PBNU ke kantor Pemkab Gresik, di warnai insiden lampu mati, Selasa (12/4).Insiden tersebut terjadi saat acara dimulai dengan acara tarian Islamiyah dan tiba tiba lampu listrik padam.

Tak hanya itu, ironinya, mesin genset milik Pemkab Gresik yang seharusnya langsung konek dengan instalasi listrik PLN tidak langsung konek, sehingga membuat acara tersebut terhambat untuk beberapa menit sembari menunggu pembenahan.

Tentu kondisi itu membuat orang nomer satu di Gresik, Bupati, Sambari Halim Radianto yang hadir pada kegiatan tersebut turun tangan. Bupati Sambari langsung meminta Kasubag Protokol Bagian Humas Pemkab Gresik, Heru, menghubungi PLN APJ Gresik.

" Telepon PLN," perintah Bupati kepada Heru.

Meski sudah ditelepon, listrik tidak kunjung menyala. Setelah padam sekitar kurang lebih setengah jam, listrik baru nyala dan acara pun dilanjutkan.

Ketua tim Ekspedisi Islam Nusantara, Imam Pituduh mengatakan bahwa tim Ekspedisi ini merupakan bentukan PBNU. Tim ini diturunkan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat Indonesia bahkan dunia bahwa Islam itu cinta damai.

"Tidak ada ajaran kekerasan dalam Islam seperti yang diajarkan kelompok radikal selama ini," kata Wasekjend PBNU ini.

Menurut dia, bahwa Indonesia dan dunia saat ini memiliki PR (pekerjaan rumah) besar berupa pemberantasan kelompok radikalisme. Keberadaan kelompok radikal menjadi ancaman dunia.

Di Indonesia, jelas Imam, saat ini ada 124 eks kelompok ISIS ( Negara Islam Irak dan Syiria). Mereka kembali ke Indonesia sehingga menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia.

Sedangkan kelompok radikal di Indonesia berdasarkan data di PBNU jumlahnya masih 10 juta dari total rakyat Indonesia sebanyak 250 juta jiwa. Masih banyaknya kelompok radikal tersebut membuat kelompok di luar Islam takut terhadap umat islam.

" Kondisi seperti ini lah yang membuat kelompok di luar Islam yang takut terhadap umat Islam karena dianggap radikal," jelasnya.

Melihat fenoma ini, kata Imam, PBNU memerintah tim Ekspedisi Islam Nusantara untuk menyebarkan informasi kalau ajaran Islam itu damai. PBNU merasa prihatin dengan kelompok fundamentalis dan liberalis yang menjadi ancaman dunia saat ini.

" Kami prihatin karena kelompok fundamentalis dan liberalis mengancam dunia," terangnya.

Pada kesempatan itu Imam mengatakan, bahwa tim Ekspedisi Islam Nusantara melakukan road show ke semua daerah di nusantara.Untuk road show di Kabupaten Gresik ini merupakan road show yang ke- 8 yang berlangsung 2 hari yakni Selasa-Rabu (12-13/4). Rencananya kegiatan tim ekspedisi Islam Nusantara akan berakhir di Raja Ampat.

Ditambahkan dia, selama 2 hari di Gresik, tim akan membuat film dokumenter. Tim akan berkunjung ke tempat-tempat sejarah di Kabupaten Gresik, seperti makam waliyullah, Sunan Giri, Maulana Malik Ibrohim, Siti Fatimah Binti Maimun dan lainnya.

Tim Ekspedisi Islam Nusantara selama berkeliling ke Indonesia, selain mensosialisasikan soal bahaya terorisme, kelompok radikal, dan ISIS, juga mensosialisasikan kepada masyarakat nusantara soal bahaya narkoba.

Sementara Bupati, Sambari Halim Radianto dalam sambutannya mengaku bangga dengan kegiatan tim Ekspedisi Nusantara dan dan menyambut baik kegiatan tersebut. Di hadapan tim Ekspedisi, Sambari banyak mengulas soal kondisi Gresik dan masyarakatnya yang agamis. Menurut Sambari, Pemkab Gresik menjunjung tinggi budaya kota santri dan kota wali. Karena itu tradisi seperti istighotsah terus dilesatrikan.

" Pemkab Gresik pada saat HUT menggelar istighotsah, memeringati tahun baru istighotsah, memeringati hari buruh istighotsah. Sehingga, nuansa religi sangat dipegang oleh pemerintah," ujarnya.

Penulis  : Mochamad S
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update