Padahal dalam APBD Kabupaten Lamongan, PU Cipta Karya dianggarkan untuk pemeliharaan trotoar dan gorong-gorong senilai Rp. 1.015.000.000. dengan anggaran yang sebesar tersebut ternyata masih ditemukan trotoar yang rusak dan tidak terawat dengan baik.
Salah seorang pejalan kaki, Purnomo, mengatakan bahwa trotoar yang rusak mengganggu orang yang melewati trotoar tersebut. Apalagi trotoar yang rusak itu berada di dekat warung makan yang sering dilewati pejalan kaki.
“Ya jelas ganggu, apalagi yang rusak dekat warung makan, banyak orang yang lewat situ,”ujarnya, Minggu (24/4).
Purnomo mempertanyakan dinas PU Cipta Karya yang tidak segera memperbaiki trotoar yang rusak. Padahal biaya perbaikan trotoar sudah dianggarkan dalam APBD Lamongan tahun 2016.
“Terus uang sebanyak itu digunakan untuk apa kok trotoar rusak tidak diperbaiki. Namanya dana untuk pemeliharaan ya jelas untuk perbaikan trotoar yang rusak,”tanyanya.
Sebagai orang kecil, Purnomo hanya berharap pihak yang terkait segera melakukan perbaikan trotoar yang rusak biar tidak menganggu pejalan kaki. Kalau tidak segera diperbaiki masyarakat yang terkena dampaknya.
“Saya ini masyarakat kecil, hanya berharap kepada pemerintah untuk segera perbaiki trotoar yang rusak. Kalau dibiarkan rusak, masyarakat yang kena dampaknya,”tandasnya.
Terkait trotoar yang rusak tersebut, pihak PU Cipta Karya belum bisa dikonfirmasi. Handpone pejabat dinas PU Cipta Karya yang berkaitan langsung dengan persoalan trotoar dalam kondisi tidak aktif.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman
