Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Meski Diwarnai Isu Kebocoran Soal, Hari Pertama Pelaksanaan UNAS Di Lamongan Berjalan Lancar

Senin, 04 April 2016 | 19.52.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-04-04T12:52:51Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - Munculnya isu miring terkait adanya kebocoran soal nampaknya tak memberikan pengaruh apapun. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Lamongan tetap berjalan lancar. Senin (4/4).

"Yang diisukan itu guru di kecamatan ngimbang, yang Katanya diisukan pergi ke Jombang mencari kunci jawaban, padahal mereka gak kemana-mana," ujar Bambang Kustiyono saat melakukan kunjungan di Madrasah Aliyah Negeri Lamongan.

Bambang menegaskan, bahwa soal Ujian Nasional Berbasis Kertas tak mungkin ada kebocoran. Pasalnya, soal berbasis kertas tersebut ditempatkan di masing-masing Polsek yang tersebar di 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan.

Munculnya isu kebocoran soal tersebut hanyalah ulah dari seseorang iseng dengan mengirimkan SMS (short message system) ke Kementerian Pendidikan.

"Jadi ulah orang iseng. Kita gak tahu siapa, SMS ke kementerian," bebernya.

Bahkan, akibat adanya SMS gelap dan isu menyesatkan tersebut, Kementerian Pendidikan sampai menurunkan Irjen Pendidikan ke Lamongan, namun tidak terbukti kebenaran isu tersebut.

"Setelah kita konfirmasi termasuk Irjen turun kesini tidak terbukti," pungkasnya.

Ia memastikan adanya isu tersebut sama sekali tidak mengganggu pelaksanaan Ujian Nasional dan tetap berjalan lancar. Hal itu berdasarkan hasil pantauan yang dilakukannya di setiap ruangan dimana ujian tersebut berlangsung.

“Pelaksanaan UN untuk hari pertama kita pantau ke ruangan-ruangan lancar semua,” ucap Bambang.

Sejumlah SMA/MA dan SMK yang di pantau oleh kadisdik diantaranya adalah SMAN 2, SMAN 1, SMKN 2, dan MAN lancar semua. Kebetulan empat sekolah ini menggunakan ujian berbasis komputer.

"Gak ada kendala untuk download, kita sudah try out 3 kali, sekolah dan bersama sekali. Untuk yang berbasis komputer tidak mungkin bocor, karena masuk server, kalau sudah dibuka gak bisa di gunakan lagi," lanjutnya.

Sementara itu, Bupati Lamongan yang juga ikut serta dalam rombongan tersebut mengatakan bahwa untuk tahun ini, di Kabupaten Lamongan telah mengalami peningkatan yang luar biasa. Pasalnya, pada tahun lalu, yang melaksanakan ujian berbasis computer hanya empat sekolah, namun pada tahun ini sudah ada 27 sekolah.

“Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada tahun lalu hanya dilaksanakan di empat sekolah, tapi sekarang sudah ada 27 sekolah, baik negeri maupun swasta,” beber Fadeli kepada awak media.

Perkembanganya juga cukup menggembirakan. Ditingkatan SMA, total asa sebanyak 16.106 siswa yang menjadi peserta UN. Sementara yang menggunakan sistem UNBK sebanyak 7.105 orang siswa.

“Jadi sudah hampir 50% siswa di lamongan yang ujian nasional menggunakan UNBK. Saya minta jajaran pendidikan di kabupaten lamongan untuk mengusahakan pada tahun depan seluruhnya melakukan ujian dengan sistem online tersebut,” ucapnya.

“Tapi memang untuk mewujudkan itu perlu tahapan-tahapan. Sekarang saja kita mempersiapkan 2500 komputer lebih, tinggal menambah sekitar 2500 lagi mungkin sudah cukup untuk seluruh Kabupaten lamongan,” pungkasnya.

Penulis  : M Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update