Dalam rapat kordinasi proyek tersebut, seport senter merupakan leading sector dari Disdikpora Tuban, seiring dengan perkembangan olahraga yang ada dikabupaten Tuban, sangat perlu di beri suport dari beberapa pihak dan diberi dorongan agar bisa tervasilitasi, seperti Sepak bola , volli tenis, golf dan basket, renang.
Sementaara denagan pertimbangan dan tarik sempat terjadi tarik ulur ,Pembangunan pusat olahraga (Sport Center) nampaknya tidak dapat selesai sesuai rencana awalnya yakni tahun 2016. Karena mengalami sejumlah kendala menyebabkan proses pembangunan mega proyek senilai Rp. 300 milyar lebih ini molor.
Proyek ini memang tidak sesuai target dari perencanaan namun masih ada upaya baik dan akan segera di realisasikan , Ahmad Imron Hundhori mengatakan “ ini tidak ada Kendala, namun ada bebrapa pergantian menejemen dari holcim sehingga molor, kami akan mendorong pemerintah agar segera di realisasikan dan tidak terkatung katung, ini pencairanya bertahap, ini ada jatah dari Holcim 2 milyar alhamdulilah untuk membuat jalan masuk dan Gapura ,Drainase , Pagar serata Talut,” terangnya.
Selain itu juga dikatakan Drs. Sutrino Ketua Disdikpora Tuban, memang proyek ini adalah kewenangan Disdikpora, yang anggarannya 300 milyar itu dan juga melibatan setekholder yang ada, “ Kami berharap agar segera terealisasikan seport senter itu , Dinas juga mengajukan anggaran dari kementerian , dan akan bertahap,’’ terangnya ketika di hubungi lewat telefon.
Sport senter, akan berpengruh positif bagi atletis ateletis muda karena para pemuda bisa tervasilitasi sesuai bakat yang dimilikinya.sehingga, olahrga yang berada di kabupaten Tuban bisa berkembang.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman
