TUBAN,(metropantura.com) - Dalam memperingati hari Buku , puluhan pemuda yang mengatas namakan mengatasnamakan Gerakan Tuban Menulis bersama dengan Tuban Literasi, menggelar aksi kirap dengan membawa poster yang berisikan himbuan dan mengajak masyarakat untuk membudayakan membaca dan menulis. Selasa (26/4).
Dalam aksi tersebut, mereka juga membagi-bagikan buku gratis kepada warga dan anak-anak, dengan harapan agar minat baca masyarakat semakin tumbuh, sehingga nantinya masyarakat akan lebih cerdas.
Buku yang dibagikan yakni mulai buku pengetahuan umum, sastra hingga buku tentang pemerintahan. serta buku yang lainya. Hal ini dilakukan, karena salah satu cara yang dibutuhkan manusia untuk menambah pengetahuannya adalah dengan membaca, dan buku merupakan salah satu yang menjadi sarana untuk melihat jendela dunia. Oleh karena itu, setiap 23 April, diperingati sebagai Hari Buku se dunia.
Puluhan mahasiswa dan pelajar tersebut mengambil start di Jalan Pramuka dan finish di Jalan Sunan Kalijaga, Kecamatan Kota, Tuban. Dengan menenteng spanduk dan poster, mereka menyerukan yel-yel ajakan membaca buku kepada warga. Selai itu, mereka juga menghimbau agar masyarakat meluangkan waktu untuk meninggalkan smart phone sejenak dan menggantinya dengan membaca buku.
Sementara itu, Ketua Gerakan Tuban Menulis, Mutholibin mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk mempertahankan budaya dan membudayakan, sekali gus memperingati hari buku bacaan yang kian hilang ditelan oleh perkembangan zaman.
“Kami berharap dengan acara ini, budaya baca dapat tumbuh sejak dini dan terus berkembang di seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Kabupaten Tuban. Dan bisa menginspirasi, membudayakan dan membaca, sehingga orang akan menjadi pintar. Ayo kita membaca buku,” tandasnya
Supaya ada simpati dari masyarakat hususnya kalangan pelajar, pawai tersebut juga diwarnai dengan pertunjukkan Barongsay. Tak ayal, anak-anak pun berbondong-bondong menyaksikannya aksi tersebut.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga yang menyaksikan aksi tersebut. Mereka mengaku senang dan akan membaca buku yang dibagikan. Seperti yang diungkapkan oleh David andrinto, “ saya juga merasasenang mas, bisa mendapatkan buku gratis. Bisa menambah ilmu,” ujarnya.
Dalam aksi tersebut, mereka juga membagi-bagikan buku gratis kepada warga dan anak-anak, dengan harapan agar minat baca masyarakat semakin tumbuh, sehingga nantinya masyarakat akan lebih cerdas.
Buku yang dibagikan yakni mulai buku pengetahuan umum, sastra hingga buku tentang pemerintahan. serta buku yang lainya. Hal ini dilakukan, karena salah satu cara yang dibutuhkan manusia untuk menambah pengetahuannya adalah dengan membaca, dan buku merupakan salah satu yang menjadi sarana untuk melihat jendela dunia. Oleh karena itu, setiap 23 April, diperingati sebagai Hari Buku se dunia.
Puluhan mahasiswa dan pelajar tersebut mengambil start di Jalan Pramuka dan finish di Jalan Sunan Kalijaga, Kecamatan Kota, Tuban. Dengan menenteng spanduk dan poster, mereka menyerukan yel-yel ajakan membaca buku kepada warga. Selai itu, mereka juga menghimbau agar masyarakat meluangkan waktu untuk meninggalkan smart phone sejenak dan menggantinya dengan membaca buku.
Sementara itu, Ketua Gerakan Tuban Menulis, Mutholibin mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk mempertahankan budaya dan membudayakan, sekali gus memperingati hari buku bacaan yang kian hilang ditelan oleh perkembangan zaman.
“Kami berharap dengan acara ini, budaya baca dapat tumbuh sejak dini dan terus berkembang di seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Kabupaten Tuban. Dan bisa menginspirasi, membudayakan dan membaca, sehingga orang akan menjadi pintar. Ayo kita membaca buku,” tandasnya
Supaya ada simpati dari masyarakat hususnya kalangan pelajar, pawai tersebut juga diwarnai dengan pertunjukkan Barongsay. Tak ayal, anak-anak pun berbondong-bondong menyaksikannya aksi tersebut.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga yang menyaksikan aksi tersebut. Mereka mengaku senang dan akan membaca buku yang dibagikan. Seperti yang diungkapkan oleh David andrinto, “ saya juga merasasenang mas, bisa mendapatkan buku gratis. Bisa menambah ilmu,” ujarnya.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman