GRESIK,(metropantura.com) - Hampir tiga pekan sudah kejadian pencurian emas seberat 3 kilogram dan uang tunai senilai Rp. 80 juta tepatnya di Pasar Sembayat Kecamatan Manyar Gresik Jatim belum terungkap.
Namun sampai saat ini, pihak kepolisian masih belum dapat menemukan secercah harapan dalam mengungkap kasus tersebut. Meski jajaran Satreskrim Polres Gresik juga sudah mendapat pelimpahan berkas perkara dari Polsek Manyar dalam memudahkan penyidikan, penyelidikan dan proses investigasi di lapangan.
“Sampai saat ini masih terus kami kembangkan, jajaran juga terus saya sebar di lapangan untuk terus mencari bukti-bukti baru yang dapat mendukung dalam mengungkap pelaku pembobolan. Tapi memang, kami masih terkendala dengan minimnya bukti,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Heru Dwi Purnomo, Kamis (28/4).
Jajaran Satreskrim Polres Gresik mengaku sedikit kesulitan dalam mengungkap pelaku, lantaran di tempat kejadian perkara (TKP) tidak terdapat closed-circuit television (CCTV). Meskipun di beberapa toko di sekitar TKP lainya terpasang CCTV.
“Namun saat hasil rekaman CCTV itu kami perlihatkan kepada saksi-saksi dan justru tidak ada yang mengarah kepada orang yang dicurigai versi mereka. Jadi, kami harus ekstra hati-hati dan akan terus kembangkan serta mencari bukti baru untuk mendukung misi pengungkapan,” jelasnya.
Dari pengakuan Heru, sampai saat ini sudah ada lima saksi kunci yang telah dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Gresik. Di mana rata-rata dari penuturan para saksi tersebut mengarah jika pelaku berjumlah empat orang dengan rincian tiga pelaku di antaranya merupakan laki-laki dan satu perempuan.
“Di luar lima saksi kunci yang sudah kami mintai keterangan, kami juga terus menggali data di lapangan dengan menyebar anggota sehingga memang sampai saat ini belum ada petunjuk jelas yang kami dapatkan dan mengarah kepada inisial para pelaku,” ungkapnya.
Sebelumnya jajaran Satreskrim Polres Gresik juga menduga kawanan pencurian toko emas milik Khasin (50) di Pasar Sembayat tersebut merupakan oknum jaringan luar kota dan spesialis. Hal itu didasarkan pada kinerja pembobolan yang dinilai cukup rapi dan terorganisir dengan baik.
Sementara itu, kasus pencurian emas yang terjadi pada Minggu (10/4) lalu tersebut sampai saat ini belum melibatkan jajaran Mapolda Jatim. Meskipun kasus ini tergolong sangat besar. Sedangkan, emas yang digondol kawanan pencuri kerugian yang dialami Khasin ditaksir mencapai Rp1,65 miliar plus uang tunai sebesar R80 juta.
Namun sampai saat ini, pihak kepolisian masih belum dapat menemukan secercah harapan dalam mengungkap kasus tersebut. Meski jajaran Satreskrim Polres Gresik juga sudah mendapat pelimpahan berkas perkara dari Polsek Manyar dalam memudahkan penyidikan, penyelidikan dan proses investigasi di lapangan.
“Sampai saat ini masih terus kami kembangkan, jajaran juga terus saya sebar di lapangan untuk terus mencari bukti-bukti baru yang dapat mendukung dalam mengungkap pelaku pembobolan. Tapi memang, kami masih terkendala dengan minimnya bukti,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Heru Dwi Purnomo, Kamis (28/4).
Jajaran Satreskrim Polres Gresik mengaku sedikit kesulitan dalam mengungkap pelaku, lantaran di tempat kejadian perkara (TKP) tidak terdapat closed-circuit television (CCTV). Meskipun di beberapa toko di sekitar TKP lainya terpasang CCTV.
“Namun saat hasil rekaman CCTV itu kami perlihatkan kepada saksi-saksi dan justru tidak ada yang mengarah kepada orang yang dicurigai versi mereka. Jadi, kami harus ekstra hati-hati dan akan terus kembangkan serta mencari bukti baru untuk mendukung misi pengungkapan,” jelasnya.
Dari pengakuan Heru, sampai saat ini sudah ada lima saksi kunci yang telah dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Gresik. Di mana rata-rata dari penuturan para saksi tersebut mengarah jika pelaku berjumlah empat orang dengan rincian tiga pelaku di antaranya merupakan laki-laki dan satu perempuan.
“Di luar lima saksi kunci yang sudah kami mintai keterangan, kami juga terus menggali data di lapangan dengan menyebar anggota sehingga memang sampai saat ini belum ada petunjuk jelas yang kami dapatkan dan mengarah kepada inisial para pelaku,” ungkapnya.
Sebelumnya jajaran Satreskrim Polres Gresik juga menduga kawanan pencurian toko emas milik Khasin (50) di Pasar Sembayat tersebut merupakan oknum jaringan luar kota dan spesialis. Hal itu didasarkan pada kinerja pembobolan yang dinilai cukup rapi dan terorganisir dengan baik.
Sementara itu, kasus pencurian emas yang terjadi pada Minggu (10/4) lalu tersebut sampai saat ini belum melibatkan jajaran Mapolda Jatim. Meskipun kasus ini tergolong sangat besar. Sedangkan, emas yang digondol kawanan pencuri kerugian yang dialami Khasin ditaksir mencapai Rp1,65 miliar plus uang tunai sebesar R80 juta.
Penulis : Gilang
Editor : M Arief Budiman