LAMONGAN,(metropantura.com) - Nada optimis nan positif ada dalam kalimat "Impossible is nothing'. Bisa jadi filosofi itu yang di anut pembudidaya ikan gabus, Ahmad Zain Wakhid, warga Desa Pasar Sore, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan.
Ikan Gabus memang dikenal sebagai ikan yang hidup liar di sungai maupun rawa, dan cukup sulit untuk dibudidayakan. "Awalnya memang sulit karena ikan ini liar banget, Kesulitan lainnya ikan gabus sulit ditangkap karena ulet," Ungkapnya. Kamis (14/4).
Berkat keuletannya, ikan gabus yang dikenal sebagai ikan yang biasa hidup bebas di kini bisa dibudidayakan untuk selanjutnya dijadikan komoditas perdagangan. Usaha budidaya ikan gabus ini pun menjadi usaha yang menjanjikan dan bisa meningkat taraf ekonominya.
Zain tetap gigih untuk berusaha, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ia lantas memanfaatkan lahan terbatas di areal rumahnya untuk membudidayakan ikan gabus mulai dari pembenihan hingga ikan gabus siap untuk di pasarkan.
Pria berusia 50 tahun ini membuat pembatas pematang berupa tembok di areal lahannya setinggi 4 meter dengan ketinggian air untuk budidaya ikan gabus. Pasalnya, ikan gabus merupakan ikan yang bisa melompat kurang lebih setinggi 3 meter dari pematang ke pematang.
"Saya sudah coba berkali-kali selama beberapa tahun terakhir dan akhirnya penggunaan tembok ini yang berhasil. Temboknya tinggi segitu, ikan gabus yang akan melompat sudah gak bisa kehalang tembok tersebut," sambungnya.
Lebih lanjut, Zain mengaku, dari pembenihan hingga ikan gabus siap dikonsumsi membutuhkan waktu 6 hingga 7 bulan. "Kalau sekarang harga bibit ikan gabus per-ekornya sudah Rp. 250," jelas dia. Untuk perawatan, kata dia, cukup sederhana. Ikan-ikan gabus hanya di beri sisa-sisa makanan yang sudah difermentasi.
Menurut Zain, hasil dari budidaya ikan gabus sangat menjanjikan. "Harga jualnya ikan gabus sampai Rp. 85 ribu perkilogramnya," paparnya. Kini Ia pun kebanjiran permintaan untuk kebutuhan rumah makan atau untuk warung-warung.
Sukses membudidayakan ikan gabus, dan memetik hasil yang menggiurkan, Zain bertekad untuk terus mengembangkan budidaya ikan gabus, demi meningkatkan kebutuhan ekonominya. "Melihat prospeknya, saya ingin mengembangkan usaha ini," pungkasnya.
Ikan Gabus memang dikenal sebagai ikan yang hidup liar di sungai maupun rawa, dan cukup sulit untuk dibudidayakan. "Awalnya memang sulit karena ikan ini liar banget, Kesulitan lainnya ikan gabus sulit ditangkap karena ulet," Ungkapnya. Kamis (14/4).
Berkat keuletannya, ikan gabus yang dikenal sebagai ikan yang biasa hidup bebas di kini bisa dibudidayakan untuk selanjutnya dijadikan komoditas perdagangan. Usaha budidaya ikan gabus ini pun menjadi usaha yang menjanjikan dan bisa meningkat taraf ekonominya.
Zain tetap gigih untuk berusaha, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ia lantas memanfaatkan lahan terbatas di areal rumahnya untuk membudidayakan ikan gabus mulai dari pembenihan hingga ikan gabus siap untuk di pasarkan.
Pria berusia 50 tahun ini membuat pembatas pematang berupa tembok di areal lahannya setinggi 4 meter dengan ketinggian air untuk budidaya ikan gabus. Pasalnya, ikan gabus merupakan ikan yang bisa melompat kurang lebih setinggi 3 meter dari pematang ke pematang.
"Saya sudah coba berkali-kali selama beberapa tahun terakhir dan akhirnya penggunaan tembok ini yang berhasil. Temboknya tinggi segitu, ikan gabus yang akan melompat sudah gak bisa kehalang tembok tersebut," sambungnya.
Lebih lanjut, Zain mengaku, dari pembenihan hingga ikan gabus siap dikonsumsi membutuhkan waktu 6 hingga 7 bulan. "Kalau sekarang harga bibit ikan gabus per-ekornya sudah Rp. 250," jelas dia. Untuk perawatan, kata dia, cukup sederhana. Ikan-ikan gabus hanya di beri sisa-sisa makanan yang sudah difermentasi.
Menurut Zain, hasil dari budidaya ikan gabus sangat menjanjikan. "Harga jualnya ikan gabus sampai Rp. 85 ribu perkilogramnya," paparnya. Kini Ia pun kebanjiran permintaan untuk kebutuhan rumah makan atau untuk warung-warung.
Sukses membudidayakan ikan gabus, dan memetik hasil yang menggiurkan, Zain bertekad untuk terus mengembangkan budidaya ikan gabus, demi meningkatkan kebutuhan ekonominya. "Melihat prospeknya, saya ingin mengembangkan usaha ini," pungkasnya.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman