GRESIK,(metropantura.com) - Akibat kurangnya pembasahan, jalan yang berada di sekitar proyek PT Petrokimia Gresik menjadi berdebu. Hal itu membuat puluhan warga Desa Roomo, Manyar, Gresik memblokade akses keluar masuk truck yang mengangkut material, Selasa (26/4).
Warga juga mengancam, jika tidak dilakukan pencegahan atau pembasahan oleh pengelolah proyek, maka warga akan terus menutup akses jalan truk pengangkut material tersebut.
Setiap truk yang melintas di jalan tersebut diminta Warga untuk berhenti. Setelah truk dihentikan, warga meminta agar tidak melanjutkan perjalanan sebelum dilakukan pembahasan terlebih dulu.
Perwakilan warga Desa Roomo, Khudori (50), mengatakan, aksi ini dilakukan karena setiap hari truk material yang melintas selalu menimbulkan debu. Sehingga, debu beterbangan mengotori lingkungan rumah yang berada di sekitar lokasi.
“Kami akan terus melakukan aksi sampai pihak pengelola proyek bersedia melakukan pembersihan, dan pembasahan jalan agar tidak berdebu secara rutin,” katanya.
Diakui Khudori, debu yang dihasilkan truk pengangkut material tidak hanya mengotori lingkungan rumah warga, namun sudah mulai menyebabkan gangguan kesehatan, terutama pada saluran pernafasan.
“Kejadian ini sudah tiap hari terjadi. Karena itu, warga minta agar pengelolah proyek bertanggung jawab,” tuntutnya.
Setelah melakukan aksi protes, warga akhirnya membubarkan diri ketika sejumlah pekerja dan regu pemadam kebakaran PT Petrokimia Gresik sudah terlihat melakukan pembersihan dan pembahasan jalan.
Warga juga mengancam, jika tidak dilakukan pencegahan atau pembasahan oleh pengelolah proyek, maka warga akan terus menutup akses jalan truk pengangkut material tersebut.
Setiap truk yang melintas di jalan tersebut diminta Warga untuk berhenti. Setelah truk dihentikan, warga meminta agar tidak melanjutkan perjalanan sebelum dilakukan pembahasan terlebih dulu.
Perwakilan warga Desa Roomo, Khudori (50), mengatakan, aksi ini dilakukan karena setiap hari truk material yang melintas selalu menimbulkan debu. Sehingga, debu beterbangan mengotori lingkungan rumah yang berada di sekitar lokasi.
“Kami akan terus melakukan aksi sampai pihak pengelola proyek bersedia melakukan pembersihan, dan pembasahan jalan agar tidak berdebu secara rutin,” katanya.
Diakui Khudori, debu yang dihasilkan truk pengangkut material tidak hanya mengotori lingkungan rumah warga, namun sudah mulai menyebabkan gangguan kesehatan, terutama pada saluran pernafasan.
“Kejadian ini sudah tiap hari terjadi. Karena itu, warga minta agar pengelolah proyek bertanggung jawab,” tuntutnya.
Setelah melakukan aksi protes, warga akhirnya membubarkan diri ketika sejumlah pekerja dan regu pemadam kebakaran PT Petrokimia Gresik sudah terlihat melakukan pembersihan dan pembahasan jalan.
Penulis : Gilang
Editor : M Arief Budiman