BOJONEGORO,(metropantura.com) - Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro baru menjabat kurang lebih satu minggu sudah mendapatkan kado penemuan dua mayat dalam satu hari. Penemuan tersebut masing-masing terjadi di Polsek Ngasem dan Baureno.
Di wilayah Ngasem, ditemukan sesosok mayat laki-laki di pinggir sungai Gebang di petak 12 RPH Wadang, KRPH Ngasem, KPH Bojonegoro. Korban adalah Kadir (60) warga Dusun Sido Kumpul, Desa Leran Kecamatan Kalitidu.
Mayat yang menggunakan baju hem berwarna putih dan celana kolor berwarna hitam,mayat dalam keadaan terlungkup dan berada dibawah akar pepohonan di pinggir jurang, sementara keadaan mayat dengan kulit terkelupas.Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Matno (50) Warga Rt 22 /07 Desa Wadang, Kecamatan Ngasem pada pukul, 09.30 WIB. Kemudian Saksi melaporkan kepada Warno selaku direktur Danton Linmas Desa Wadang, kemudian diteruskan melapor ke Balai desa. Selanjtnya Kepala Desa melaporkan kejadian tersebut ke Babinkamtibmas. Kemudian Babinakmtibmas melaporkan ke Polsek Ngasem
Menurut keterangan anak korban Maskun (40) bahwa Bapaknya pergi dari rumah sejak pada hari minggu kemarin tanpa pamit kepada dirinya, memang menurut Maskun bahwa Bapaknya hampir lima tahun mengalami gangguan jiwa.
"Bapak mengalami gangguan jiwa sudah hampir lima tahun, kalau kemana-mana tidak pernah memberi tahu kami, "ujarnya.
Setelah mendapatkan laporan tersebut Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro langsung meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP),dengan susah payah untuk menuju ke lokasi terpaksa Kapolres terpaksa harus menggunakan sepeda motor trail yang disediakan oleh petugas Polsek, karena tempat kejadianya tidak dapat dilalui mobil roda empat.
Medanya sungguh sangat luar biasa, jasad korban di gotong untuk membawa ke mobil ambulance sangat sukar sekali,"tandas Kapolres.
Pada saat itu juga Kapolres memerintah langsung kepada Kasat Reskim membawa jasad ke RSUD soesodoro Djati Koesoemo untuk mendapatkan visum.
Kapolres mengatakan bahwa korban meninggal karena mempunyai penyakit epilepsi,.
"Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban, dan kami pastikan korban meninggal karena terpeleset dan pada saat itu penyakit korban langsung kambuh, "tambah pria dengan pangkat dua melati dipundaknya itu.
Di hari yang sama juga di temukan sesosok mayat di pematang sawah tepatnya di Desa Pomahan, Kecamatan Baureno.Korbannya Sukirno (45),korban meninggal setelah tersengat aliran listrik penjebak hama tikus, korban meninggal dengan kaki kiri terlilit Kawat yang tidak terbungkus.
Setelah mendapatkan visum kedua jasad telah dimakamkan pihak keluarga masing-masing.
Penulis : M Zainuddin
Di wilayah Ngasem, ditemukan sesosok mayat laki-laki di pinggir sungai Gebang di petak 12 RPH Wadang, KRPH Ngasem, KPH Bojonegoro. Korban adalah Kadir (60) warga Dusun Sido Kumpul, Desa Leran Kecamatan Kalitidu.
Mayat yang menggunakan baju hem berwarna putih dan celana kolor berwarna hitam,mayat dalam keadaan terlungkup dan berada dibawah akar pepohonan di pinggir jurang, sementara keadaan mayat dengan kulit terkelupas.Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Matno (50) Warga Rt 22 /07 Desa Wadang, Kecamatan Ngasem pada pukul, 09.30 WIB. Kemudian Saksi melaporkan kepada Warno selaku direktur Danton Linmas Desa Wadang, kemudian diteruskan melapor ke Balai desa. Selanjtnya Kepala Desa melaporkan kejadian tersebut ke Babinkamtibmas. Kemudian Babinakmtibmas melaporkan ke Polsek Ngasem
Menurut keterangan anak korban Maskun (40) bahwa Bapaknya pergi dari rumah sejak pada hari minggu kemarin tanpa pamit kepada dirinya, memang menurut Maskun bahwa Bapaknya hampir lima tahun mengalami gangguan jiwa.
"Bapak mengalami gangguan jiwa sudah hampir lima tahun, kalau kemana-mana tidak pernah memberi tahu kami, "ujarnya.
Setelah mendapatkan laporan tersebut Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro langsung meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP),dengan susah payah untuk menuju ke lokasi terpaksa Kapolres terpaksa harus menggunakan sepeda motor trail yang disediakan oleh petugas Polsek, karena tempat kejadianya tidak dapat dilalui mobil roda empat.
Medanya sungguh sangat luar biasa, jasad korban di gotong untuk membawa ke mobil ambulance sangat sukar sekali,"tandas Kapolres.
Pada saat itu juga Kapolres memerintah langsung kepada Kasat Reskim membawa jasad ke RSUD soesodoro Djati Koesoemo untuk mendapatkan visum.
Kapolres mengatakan bahwa korban meninggal karena mempunyai penyakit epilepsi,.
"Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban, dan kami pastikan korban meninggal karena terpeleset dan pada saat itu penyakit korban langsung kambuh, "tambah pria dengan pangkat dua melati dipundaknya itu.
Di hari yang sama juga di temukan sesosok mayat di pematang sawah tepatnya di Desa Pomahan, Kecamatan Baureno.Korbannya Sukirno (45),korban meninggal setelah tersengat aliran listrik penjebak hama tikus, korban meninggal dengan kaki kiri terlilit Kawat yang tidak terbungkus.
Setelah mendapatkan visum kedua jasad telah dimakamkan pihak keluarga masing-masing.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman