Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kebutuhan Lahan Lapter Bawean Membengkak

Selasa, 28 Juni 2016 | 17.28.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-06-28T10:28:08Z
GRESIK,(metropantura.com) - Kebutuhan lahan untuk perluasan Lapangan Terbang (Lapter) Harun Tohir Bawean membengkak. Tak tanggung-tanggung, pembengkakan hingga lima kali lipat lebih.

"Kebutuhan awal 2,4 hektare atau 24.000 meter persegi. Rinciannya, panjang 400 meter dan lebar 60 meter. Lahan ini untuk perpanjangan runway menjadi 1.230 meter. Sedangkan panjang runway sekarang hanya 930 meter," kata Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan, Moch. Jusuf Ansyori, Selasa (28/6).

Sedangkan dalam perencanaan yang baru, tambahnya, kebutuhannya menjadi 128 ribu meter persegi atau 12,8 hektare. Panjanganya 640 meter dan lebar 200 meter. Sisanya untuk apron atau lahan parkir pesawat.

Namun Jusuf tidak bisa memastikan apakah pembebasan lahan bisa dimulai tahun ini. Sebab usulannya sekarang dilakukan oleh Unit Penyelenggara Bandara Kelas III UPT Trunojoyo selaku pengelola lapter. Dan informasinya saat ini dokumen usulan masih di meja Direktoran Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan. Baru kemudian diajukan ke Bupati Gresik selaku pemilik wilayah.

Terkait anggaran, Jusuf juga tidak bisa memastikan apakah anggarannya dari APBD atau APBN. Jika melihat pembangunan jalan tol, maka pembebasan lahan dari APBN, sementara Bendungan Gerak Sembayat yang juga proyek nasional pembebasan lahannya menggunakan APBN.

"Kita lihat dalam dokumen usulannya nanti, anggarannya apakah menggunakan APBD atau APBN. Pastinya tahun ini, Pemkab Gresik melalui APBD 2016 menyiapkan anggaran Rp 15 miliar," ujarnya.

Dengan perpanjangan runway, pesawat yang mendarat di lapter di Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, itu pun bakal lebih besar. Yaitu, pesawat jenis ATR 72 yang mampu menampung 48 sheet. Kini yang mendarat hanya pesawat perintis jenis Twin Otter berkapasitas 12 penumpang.

Penulis  : Mochamad S
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update