×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sejumlah Kyai Wadul Dan Keluhkan Kepada Bupati Gresik Jelang Bulan Suci

Kamis, 02 Juni 2016 | 17.45.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-06-02T10:45:43Z
GRESIK,(metropantura.com) - Sejumlah Kyai serta anggota Banser Gresik mendatangi kantor bupati Gresik. Mereka mengadukan berbagai kemaksiatan yang ada di Gresik. Rombongan Kyai yang juga diikuti oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik diterima oleh Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim di Ruang Puteri Cempo Kantor Bupati Gresik, Kamis (2/6).

Drs. HM. Fathoni Muklis sebagai juru bicara rombongan Kyai tersebut menyampaikan, pihaknya adalah sekelompok pengajian Masjid Jami’ Gresik menyampaikan keluhan tentang banyaknya masyarakat terutama remaja, menggunakan Alun-alun Kota Gresik menjadi tempat berpacaran. “Saya merasa sedih ketika selepas mengaji, saat keluar Masjid menjumpai orang berpacaran sambil berangkulan didepan Masjid” ungkapnya.

Selain itu, Fathoni Muklis menyatakan keprihatinan terkait berita yang berkembang akhir-akhir ini. Adanya berita tentang darurat narkoba, berita prostitusi online, berita gang remaja putri, berita pemerkosaan. “Bahkan saya melihat sendiri, saat ini Gresik banyak warung-warung yang berdiri di berbagai tempat, bahkan berdiri di tepi jalan utama kota Gresik” paparnya.

Fathoni Muklis juga mempertanyakan peran Satpol PP Gresik yang dinilai kurang tegas memberikan sangsi kepada para pelanggar yang telah berbuat maksiat di beberapa tempat di Gresik. “Kami minta agar Pemerintah dapat memberikan solusi dan Satpol PP bisa memberikan sangsi hukum yang lebih berat agar mereka jera” pintanya.

Mendengar keluhan juru bicara rombongan Kyai, Bupati dan wakil Bupati Gresik bergantian memberi jawaban. Terkait alun-alun kota Gresik yang dikeluhkan, Bupati mengatakan bahwa lokasi tersebut sebentar lagi akan dibangun Islamic Centre. “Insyaallah akhir masa jabatan saya nanti bangunan yang merupakan pusat kegiatan Islam sudah terbangun. Bangunan itu akan mendukung keberadaan Masjid Jami’ Gresik” kata Sambari.

Terkait warung-warung, Bupati menyatakan sudah sangat terlalu sering Satpol PP Gresik melakukan razia. Mereka memang melanggar Perda, tapi pelanggaran perda tersebut kan hanya berdampak pada Tindak pidana Ringan (tipiring). “Juga Anggota Satpol PP Kabupaten Gresik tidak memadai dibanding banyaknya tugas mereka dan luas wilayah tugas. Bahkan sering ketika anggota Satpol akan melakukan razia, ternyata sudah bocor dan warungnya sudah keburu ditutup ” ungkap Sambari.

Sementara Wabup Qosim yang mendampingi Bupati meminta kepada para Ulama dan Kyai untuk bersama-sama mengatasi masalah ini. “Kita selaku Pemerintah akan mengeluarkan kebijakan, para Ulama dan Kyai yang memberikan tuntunan rohani melalui pengajian. Semoga dengan kebersamaan kita, masalah ummat bisa kita selesaikan bersama. Saya minta bantuan kepada para Kyai dan ulama, apabila ada hal yang kurang pantas bisa melaporkan ke saya. Via sms saja langsung kita tindak lanjuti”papar Qosim.

Penulis  : Mochamad S
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update