Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Seorang Kakek Diamankan Polisi Usai Setubuhi Gadis SMP

Rabu, 08 Juni 2016 | 18.06.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-06-08T11:06:13Z
GRESIK,(metropantura.com) - Usai kasus pemerkosaan siswi SMP di Kecamatan Cerme oleh lima laki-laki, kini kasus persetubuhan terhadap siswi SMP terjadi di Desa Cangkir Kecamatan Driyorejo. Melati (bukan nama sebenarnya) yang masih berusia 14 tahun disetubuhi seorang kakek (54) yang masih tetangga korban di RT 13 RW 3 Desa Cangkir. Menariknya, sang kakek diduga melakukan hal yang sama pada dua siswi lainnya asal Mojokerto.

"Diduga tersangka melakukan hal yang sama kepada dua siswi SMP juga. Tetapi dua siswi itu berasal dari desa tetangga yang masuk wilayah Mojokerto," ujar Karnomo, Kepala Desa Cangkir, Selasa (7/7). kemarin.

Dia mebambahkan, bila modus yang dipakai tersangka adalah meminjamkan motor dan memberikan uang senilai Rp400 ribu. Setelah, korban memakai motor dan diberi uang, korban diajak ke rumah untuk disetubuhi.

"Pengakuan korban dan orangtuanya, persetubuhan itu dilakukan sebanyak empat kali lebih. Itu diduga dilakukan setiap kali, korban meminjam motor dan diberi uang," ungkap dia.

Perkara itu sudah dilaporkan ke polisi oleh orangtua korban. Bahkan, melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik sudah mengamankan tersangka sejak dua hari lalu.

Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Heru Dwi Purnomo yang dikonfirmasi menyatakan, pihaknya memang mengamankan terduga persetubuhan asal Driyorejo. Sebab, dilaporkan orangtuanya melakukan persetubuhan anaknya.

"Tapi masih kami dalami. Sekarang masih pemeriksaan saksi-saksi agendanya," tukasnya kepada wartawan.

Sedangkan Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik, Bripka Harsono menyatakan, bila memang kejadinnya sudah sejak setahun lalu. Saat itu, korban masih tinggal bersama neneknya. Sampai saat ini korban sudah melakukan hubungan badan sebanyak tujuh kali.

"Berdasar pendalaman kami, korban sudah tujuh kali melakukan hubungan badan. Modusnya korban diberi uang jajan besarnya Rp 200 ribu hingga Rp300 ribu," ungkap dia.

Dari kejadian itu, lanjut Harsono, orangtua korban keberatan atas kejadian itu. Akhirnya berinisiatif melaporkan ke Unit PPA. Hanya saja, korban sampai saat ini tidak mau bicara. Bahkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dengan mendatangi rumahnya. Namun, korban tetap tidak mau bicara.

"Anaknya sampai saat ini sulit diajak bicara. Bahkan, kemarin kami seharian di rumahnya juga tidak mau bicara sama sekali," aku dia.

Atas kejadian itu sudah tercatat tiga perkara pencabulan siswi SMP yang masuk ke Polres. Sebelumnya, di Kecamatan Cerme siswi SMP Darusalam digilir lima teman SMP juga. Satu lagi, seorang siswi SMP dicabuli temannya di kawasan kota.

Penulis  : Mochamad S
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update