Menurut Adex, dia sengaja menyambangi lokasi-lokasi tempat mangkal tukang becak dan ojek untuk menekan angka kriminalitas. Selain itu, dengan blusukan pihaknya juga bisa memiliki ikatan emosional langsung dengan mereka semuanya.
"Agar ada ikatan emosional pada mereka semuanya maupun warga sekitar. Dengan begini, abang becak atau penarik ojek bisa menjadi kepanjangan tangan dari kepolisian bilamana mengetahui hal-hal yang melawan hukum, yang nantinya bisa dilaporkan ke kami," ujar Adex sembari mengajak makan bersama.
Dia berharap, dengan menggelar sahur bareng seperti ini, mereka bisa mendapatkan rasa aman. Sementara, petugas polisi bisa langsung mendengar dari mereka dan saling memberi masukan untuk mengatasi masalah kriminal jika terjadi sewaktu waktu.
"Kita bisa dengar dan imbau langsung kepada mereka untuk waspada, jangan lengah dengan kejahatan seperti ranmor (pencurian kendaraan bermotor)," ujar dia. "Biar bagaimana pun, pencegahan itu lebih baik kan?" timpal Adex lagi.
Selain sahur bareng, mereka tukang ojek dan tukang becak juga mendapatkan bingkisan berupa beras lima kilo dan uang seratus ribu rupiah sebagai ganti transportasi mereka bahkan mereka yang mempunyai anak lebih dari lima mereka mendapatkan 10-15 kilo gram beras.
" Saya memberi bukan berarti saya kaya, tapi saya pernah merasakan bagaimana rasanya hidup tak punya. Kan betapa indahnya kalau diantara kita saling berbagi," pungkasnya.
Penulis : Mochamad S
Editor : M Arief Budiman
