Setidaknya kondisi tersebut, seperti yang dirasakan para petani buah melon di Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. Keadaan cuaca yang terus membaik membuat varietas melon yang mereka kembangkan dapat tumbuh subur dan optimal, bahkan nyaris tanpa gangguan hama, seperti jamur dan cacar. “Alhamdulillah, panen kali ini sangat bagus,’’ ujar Kasnari (50), salah seorang petani Desa Klotok. Rabu (13/7).
Dia menambahkan, cuaca yang stabil membuat serangan hama jadi minim, tak sampai satu persen dari luas areal tanam. Para petani pun dapat tersenyum, karena mendapatkan hasil panen yang melimpah mencapai rata-rata 30 ton per hektar.
Selain itu, bebernya, harga jual melon juga turut terdongkrak naik. Di tingkat petani harga jual melon varietas action, kini mencapai Rp. 5.500 sampai Rp. 6.000 per kilogram. Sementara untuk varietas golden (melon kuning) bahkan lebih tinggi mencapai Rp. 8.000 per kilogram.
Tingginya harga jual melon di pasaran ini, ujar Kasnari, membuat keuntungan petani berlipat ganda. Dengan modal tanam sekitar Rp. 50 juta, setiap hektarnya petani mampu meraup omzet hingga lebih dari Rp. 150 juta, baik varietas action maupun golden.
Para petani melon di desa tersebut berharap kondisi ini akan terus berlanjut hingga musim-musim berikutnya, sehingga mereka tetap semangat dan bergairah untuk membudidayakan melon dengan keuntungan yang berlipat.
Budidaya melon di desa ini, sudah dikembangkan mereka sejak setahun terakhir dengan luas areal lahan mencapai hampir 60 hektar. Melon varietas action dan melon kuning (golden) adalah dua jenis varietas melon yang menjadi andalan petani untuk dibudidayakan. Hasil panen budidaya melon para petani ini, tidak hanya dikirim ke pasar lokal Tuban, melainkan juga menjangkau pasar luar daerah, khususnya Jakarta.
Penulis : M Zainudin
Editor : M Arief Budiman
