Banyak dijumpai PKL jajajan di depan sekolah yang menyediakan berupa aneka jajanan warna- warni yang tidak menutup kemungkinan tersebut memakai zat pewarna kimia,
“Anak anak terpaksa jajan sembarangan di depan sekolah karena didalam sekolah tidak ada kantin di dalam sekolah” ungkap Agil, salah satu orang tua yang mengantar anak ke sekolah.
Agil mengatakan bahwa jajanan di depan sekolah harusnya ada pengawasan dari dinas terkait dan pihak sekolah sebab Hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan menunjukkan hampir separuh atau 44 persen jajanan anak yang dijual pedagang kaki lima tidak sehat dan mengandung zat adiktif.
“Harusnya tadi sebelum berangkat sekolah saya bekali makanan dari rumah, tapi anak saya lebih memilih jajan di sekolah” tambah Agil
BPOM mengimbau agar orang tua mengawasi jajanan yang dibeli putra-putrinya. Berikut adalah Jajanan anak paling bahaya dan harusnya diawasi seperti Sirup yang dijual pedagang kaki lima biasanya mengandung zat pewarna dan pemanis, bahan-bahan campuran yang digunakan biasanya dimasukkan secara berlebihan.
Misalnya, zat pewarna yang dicampurkan begitu banyak hingga menghasilkan warna-warna minuman mencolok yang menarik perhatian anak-anak. Jajanan yang paling berbahaya yang sering dibeli anak-anak adalah jeli. Sama seperti sirup, jeli juga memiliki kandungan zat pewarna serta pemanis yang berlebihan.
Jajanan anak-anak yang paling berbahaya yang sering dijumpai di jalanan adalah bakso. Biasanya bakso ditambahkan zat pengenyal atau boraks atau formalin, Dua bahan tersebut mutlak tidak boleh digunakan untuk makanan. Jenis jajanan tersebut, merupakan empat besar jajanan berbahaya yang sangat diminati anak-anak sebagai jajanan sekolah.
Penulis : Gilang
Editor : M Arief Budiman
