Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Konpensasi Tak Dibayar, Warga Ancam Akan Luruk Job PEJ Hingga Blokade Akses Jalan

Senin, 18 Juli 2016 | 22.52.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-07-18T15:52:46Z
TUBAN,(metropantura.com) - Warga Rahayu Kecamatan Soko Kabupaten Tuban bertekat blokade jalan, di tengarai belum direalisasikanya kompensasi oleh Joint oparating Body Pertamina Petrocina East Java (JOB P-PEJ) di Sumur Mudi. Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.

Karena, pihak pemerintah Desa dan Warga merasa telah lama menunggu kompensasi tersebut, konpensasi yang sudah lama ditunggu Warga Pasca ada kebakaranya cerobong JOB P-PEJ waktu lalu, hal tersebut memicu kemarahan keras terhadap terhadap JOB P-PEJ.

Warga sudah tidak sabar, karena sebagai warga ring satu merasakan dampak bising yang ditimbulkan.

Selain itu, rasa panas yang mempengaruhi kehidupan tanaman diareal pertanian juga menjadi keluh kesah warga. maka dari itu, mereka tak mengurungkan niat demi mendapatkan konpensasi tersebut.

Bahkan, pihak Desa sudah berulangkali menanyakan kompensasi tersebut. Namun apalah daya, seakan menjadi hal yang tidak penting bagi JOB P-PEJ. Apalgi mereka mau menghabiskan masa kontrak JOB P-PEJ sumur Mudi Tuban. alasan dari JOB ada penurunan produksi migas (minyak dan gas), sehingga mereka memolorkan konpensasinya bersamaan masih menunggu risert dari lembaga penelitian dari ITS.

Aksi warga sudah tidak bisa dibendung lagi, sebagai cara terahir untuk mendapatkan haknya, karena kesekian kali pihaknya belum mendapatkan jawaban yang kongkrit dari pihak JOB. kepala desa sudah melakukan kordinasi secara resmi dengn melayangkan Surat kepada pihak JOB, polsek, BPD Desa rahayu dan koramil setempat.

Sebelumnya, mereka sudah melalui tahapan dengan cara audiensi. namun, tidak ada hasil yang berarti, maka mereka melakukan Gerakan Rahayu “Kompensasi Bayar” (Gerah Kobar) yang akan memblokade akses jalan menuju JOB P-PEJ (pad A & pad B) di Sumur Mudi itu. pada hari kamis, 21 Jui 2016, pada Hari masuk kerja perusahaan, akan mendesak Job sampai penuhi janji, pihak Desa bersama warga akan mengawali aksinya dari Balai Desa yang tidak jauh dari oprasi JOB kurang lebih 2 ratus meter di ring satu.

Bahkan mereka mengancam akan mengerahkan masa sebanyak 2 ribu warga Rahayu, untuk aksi bersama, mereka membentuk menejemen aksinya yang di ketuai oleh Tasmuji, 5 orang sebagai negosiator dari pihak desa, 10 orang korlap, 10 orang sebagai orator, dan sudah disiapkan Perangkat Aksi yang lainya. Tasmuji, akan mengerahkan masa itu demi mendapatkan konpensasi.

Sebelumnya, tanggapan dari JOB pada audiensinya mengatakan “Saat ini produksi minyak maupun gas sama-sama turun,” kata Field Admin Superintendent, Akbar Pradima.

Sebelumnya produksi puncak sumur Mudi mampu mencapai 4.000 Barel Per Hari (Bph), tetapi saat ini tinggal 1.000 Bph. Begitupun dengan produksi gas JOB P-PEJ kini tinggal 3 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Jumlah tersebut menurun drastis dari 10 tahun lalu mampu memproduksi 20 MMSCFD.

“Beruntung perusahaan ini milik PT Pertamina, apabila milik swasta jelas sudah gulung tikar,” kata Akbar.

memang dalam audiensi pada bulan puasa kemarin mereka masih menahan diri, salah satu warga ada yag berteriak menanggapi hal tersebut

“Selama JOB P-PEJ masih beroperasi, maka, kami akan meminta kompensasi,” teriak salah satu warga pada audiensi lalu yang berada di Balai Desa Rahayu bulan puasa lalu.

Sehingga mereka menindak lanjuti audiensi tersebut, pihak Sekretaris Desa Dasim, mengaku kepada media. Senin, (18/7).

“Kami sudah berkomunikasi intens kepada JOB P-PEJ, ya gak ada respon sama sekali dari JOB, Cuma akan-akan aja,” pungkas Dasim ketika menagih kompensasi

Penulis  : M Zainudin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update