Dalam kurun waktu pada semester pertama 2016 telah terjadi perkembangan yang mengharuskan dilaksanakannya perubahan terhadap APBD 2016. Inilah yang mendasari disusunnya Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tuban 2016.
Yang menjadi indikator perubahan anggaran di antaranya; penggunaan SILPA 2015, adanya tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD), penambahan dan pengurangan alokasi anggaran dan kegiatan sebagai akibat diterbitkannya Surat Gubernur Provinsi Jawa Timur, dan juga pengurangan alokasi anggaran dan penghapusan kegiatan DAK (Dana Alokasi Khusus) karena adanya SE (Surat Edaran) Menteri Keuangan, tentang pemotongan atau pengurangan Alokasi DAK Fisik secara mandiri minimal sebesar 10 persen.
Bupati Tuban H. Fathul Huda dalam kesempatan tersebut memaparkan, adapun proyeksi pendapatan daerah pada P-APBD 2016 direncanakan sebesar Rp. 2,1 Trilyun atau naik 1,91 persen dibandingkan APBD 2016 sebelum perubahan, sedangkan pada sisi belanja direncanakan sebesar Rp. 2,4 Trilyun atau naik sebesar 10,39 persen, pada pembiayaan sisi penerimaan pada P-APBD direncanakan sebesar Rp. 297,4 Milyar atau naik 242,55 persen dan pada sisa pengeluaran direncanakan sebesar Rp. 3 Milyar.
“Dengan demikian pembiayaan netto sebesar Rp. 294,4 Milyar dan dapat dipergunakan untuk menutup defisit,’’ ujarnya.
Tak hanya itu, Bupati berharap target kinerja Pemerintah Kabupaten Tuban dalam mewujudkan akselerasi peningkatan pertumbuhan ekonomi, penurunan tingkat kemiskinan, penurunan tingkat pengangguran terbuka dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) akan dapat dicapai.
“Saya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Tuban untuk secara bersama-sama mendukung dan mensukseskan pelaksanaan pembangunan daerah,” pungkas Bupati.
Sementara itu, Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si menambahkan, perbaikan jalan yang rusak dan jembatan merupakan prioritas Perubahan APBD tahun anggaran 2016, dan ditargetkan pada pertengahan Desember 2016 sudah beres semua.
Penulis : M Zainudin
Editor : M Arief Budiman
