Bayi bernama Hasan yang baru berusia 15 anak dari pasangan Ach Khidir (35) dan Iva Nisa (34) warga jalan Agus Salim Gresik ini juga ikut dalam antrian. Menurut orang tuanya, mereka terbiasa mengkhitankan anaknya sejak usia dini, karena menurutnya lebih enak untuk menghindari ketakutan anak nantinya jika sudah besar.
" Kalau masih kecil gini kan enak mas soalnya anak tidak merasa takut, tapi kalu udah besar kebanyakan mereka takut, itu contohnya banyak yang nangis banyak yang lari ketakutan," ujar Ach Khidir ditemani istrinya.
Sekretaris Perusahaan PG Wahyudi mengatakan, bahwa tahun ini merupakan khitanan masal yang 31. Sedangkan anggaran dana tersebut mencapai 192,5 juta yang berasal dari dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
"Dengan demikian, hingga saat ini, perusahaan telah mengkhitankan sekitar 7.120 anak yang berasal dari sekitar perusahaan," ujarnya.
Wahyudi juga mengatakan, selain karena tuntunan agama, khitan juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Sudah banyak penelitian medis yang membuktikan bawa khitan mampu menjauhkan seseorang dari berbagai macam penyakit.
Dalam pelaksanaannya, PG bekerja sama dengan tim dokter dan para medis dari Rumah Sakit Petrokimia Gresik ( RSPG). Adapun selama proses khitanan masal panitia juga memberikan hiburan anak berupa pemutaran film kartun agar supaya anak tidak merasa tegang dalam menjalani proses khitan. Selain itu anak anak yang dikhitan juga mendapatkan souvenir berupa kain sarung dan uang saku 150 ribu serta obat obatan dan konsumsi.
Tidak hanya ini, lanjut Wahyudi, program lain di bidang kesehatan seperti kampung sehat, fogging, serta oprasi katarak. Dalam program kampung sehat di 12 desa di sekitar perusahaan warga dapat memeriksakan diri secara gratis di mobil kesehatan yang sudah di sediakan.
" Kami berharap program program kami dibidang kesehatan ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar perusahaan," pungkas Wahyudi.
Penulis : Mochamad S
Editor : M Arief Budiman
