LAMONGAN,(metropantura.com) – Acara puncak Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke XXIII Berlangsung Meriah Di Alun-alun Kabupaten Lamongan,Rabu (20/7). Acara puncak tersebut dihadiri Oleh Gubernur Jawa Timur yang mana beliau ingin membangun masyarakat Jawa timur, Khususnya kabupaten Lamongan untuk mengedepankan Intergritas Dan mempunyai semangat Kerja yang tinggi.
“Suatu karakter Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia, Karakter itu yang pertama yaitu ACI {Aku Cinta Indonesia) menurut konsep pak Jokowi, karakter harus mempunyai integritas harus mempunyai jati diri tentang keindonesiaan, selain itu harus kerja keras dan saling gotong royong,” tegas Soekarwo.
Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-23 tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2016 dilaksanankan sebelum peringatan hari keluarga tingkat nasional yang akan diselenggarakan di kota kupang desa karang timur pada tanggal 30 juli 2016 , yang kan dihadiri oleh 4.000 peserta.
“ Hari keluarga nasional merupakan momentum upaya membangun karakter bangsa , mewujudkan indonesia sejahtera, dengan motto keluarga berkarakter indonesia jaya,” Ujarnya
Rangkaian kegiatan BKKBN dalam acara puncak yakni, Penghargaan Kepada Insan-insan Yang berprestasi di Tingkat Jawa Timur Maupun Tingkat Nasional Yang tetap dalam kegiatan BKKBN Provinsi Jawa Timur.
Acara Puncak ini juga dihadiri langsung oleh Bapak Gubernur Soekarwo, Kelapa BKKBN Jawa Timur diwakilkan oleh Debuti Bidang Penelitian Dan Pengembangan BKKBN Sanjoyo, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Nina Soekarwo , Bupati Lamongan Fadeli, Ketua DPR jawa Timur Abdul Halim Iskandar , Kapolda Jawa timur Anton Setiadji, Pangdam V Brawijaya I Made Sukadana, dan Unsur FORKOPIMDA Se-Jawa Timur.
“Untuk mewujudkan generasi yang berkualitas dalam keluarga harus sesuai konsep, Keluarga Berkumpul, Adanya interaksi dengan keluarga, Keluarga bergaya secara terintegrasi, dan Peduli,” tegas Pakde Karwo sebutan karibnya.
Kegiatan BKKBN yang diselenggarakan di Kabupaten Lamongan merupakan penghargaan yang besar bagi kami, karena di Lamongan ini laju pertumbuhan penduduk 0,06 persen dan jumlah penduduk mencapai 1.187.000 jiwa.
“Dengan Laju pertumbuhan Penduduk yang sangat pesat ini, mengantarkan kami untuk mendapatkan SATYA LENCANA di Bidang Keluarga Berencana dari Bapak Presiden Republik Indonesia Jokowi pada tahun 2015 yang lalu,”. Ujar Fadeli.
Selain itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo sepakat dengan program 1821 yang sudah digalakkan Bupati Lamongan. Yakni menjadikan keluarga sebagai basis pendidikan karakter anak.
Hal itu disampaikan Soekarwo meninjau produk unggulan Usaha Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (UPPKS) dalam rangka Peringatan Hari Keluarga XXIII Tingkat Provinsi Jawa Timur yang dipusatkan di Alun-alun Kota Lamongan, Rabu (20/7).
Menurut Soekarwo, institusi pertama dan utama dalam pendidikan adalah keluarga, terutama untuk membangun karakter anak. Dia meyakini, yang harus pertama dibangun adalah iman dan taqwa anak bersama etika dan moralitas, baru kemudian ilmu pengetahuan melalui pendidikan formal.
“Masalahnya saat ini adalah, anak dihadapkan dengan berbagai pengetahuan melalui teknologi informasi. Karena itu keluarga harus bisa menjadi filter dari serbuan berbagai pengetahuan melalui teknolgi informasi tersebut, “ kata Soekarwo.
“Para orang tua harus menyisihkan waktunya untuk anak. Sesibuk apapun, usahakan ada waktu saat malam hari untuk berkumpul bersama keluarga. Gerakan 1821 yang diinstruksikan oleh Pak Fadeli (Bupati Lamongan) ini bisa dicontoh oleh keluarga di tempat lain, “ imbuh dia.
Terkait teknologi informasi itu, Soekarwo juga menghimbau kepada pemerintah pusat agar saat jam-jam keluarga, diatas jam 6 sore agar program tayangnya dibatasi. “Jangan diisi program dang dung dang dung yang tidak karuan. Disini pemerintah sebagai otoritas harus berperan, “ katanya menambahkan.
Sebelumnya, Bupati Lamongan Fadeli memang menyebut Pemkab Lamongan sudah mengeluarkan himbauan Gerakan 1821 dalam bentuk instruksi bupati. Fadeli menyebut gerakan itu sebagai bagian dari program pendidikan berkarakter di Lamongan.
Gerakan 1821 sebagaimana dijelaskan Fadeli adalah agar orang tua saat jam 6 sore hingga jam 9 malam agar mematikan semua hp dan televisi. Kemudian meluangkan waktu untuk anak, membantu mereka belajar maupun sekedar bercengkerama.
Selain Gerakan 1821, Fadeli menyebut kebijakannya yang mewajibkan pelajar Lamongan untuk hafal surat-surat pendek Al Qur’an saat kelulusan juga sebagai bagian dari program pendidikan berkarakter.
Dalam acara yang juga dihadiri Deputi Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Sanjoyo, Pangdam V Brawijaya Maujen TNI I Made Sukada, dan Kapolda Jatim Irjem Pol Anton Setiadji itu, Fadeli menyebut keberhasilan Lamongan di bidang keluarga berencana sehingga laju pertumbuhan penduduk hanya mencapai 0,06 persen.
Atas prestasi itu, Lamongan meraih berbagai penghargaan, seperti Satyalancana Bidang KB dari Presiden RI. Sedangkan dalam Peringatan Hari Keluarga XXIII Tingkat Provinsi Jawa Timur tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan Makhdumah Fadeli meraih penghargaan yang terbaik dalam Lomba Video Keluarga Lansia Tangguh Tingkat Jawa Timur.
Penulis : M Zainudin
Editor : M Arief Budiman
“Suatu karakter Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia, Karakter itu yang pertama yaitu ACI {Aku Cinta Indonesia) menurut konsep pak Jokowi, karakter harus mempunyai integritas harus mempunyai jati diri tentang keindonesiaan, selain itu harus kerja keras dan saling gotong royong,” tegas Soekarwo.
Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-23 tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2016 dilaksanankan sebelum peringatan hari keluarga tingkat nasional yang akan diselenggarakan di kota kupang desa karang timur pada tanggal 30 juli 2016 , yang kan dihadiri oleh 4.000 peserta.
“ Hari keluarga nasional merupakan momentum upaya membangun karakter bangsa , mewujudkan indonesia sejahtera, dengan motto keluarga berkarakter indonesia jaya,” Ujarnya
Rangkaian kegiatan BKKBN dalam acara puncak yakni, Penghargaan Kepada Insan-insan Yang berprestasi di Tingkat Jawa Timur Maupun Tingkat Nasional Yang tetap dalam kegiatan BKKBN Provinsi Jawa Timur.
Acara Puncak ini juga dihadiri langsung oleh Bapak Gubernur Soekarwo, Kelapa BKKBN Jawa Timur diwakilkan oleh Debuti Bidang Penelitian Dan Pengembangan BKKBN Sanjoyo, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Nina Soekarwo , Bupati Lamongan Fadeli, Ketua DPR jawa Timur Abdul Halim Iskandar , Kapolda Jawa timur Anton Setiadji, Pangdam V Brawijaya I Made Sukadana, dan Unsur FORKOPIMDA Se-Jawa Timur.
“Untuk mewujudkan generasi yang berkualitas dalam keluarga harus sesuai konsep, Keluarga Berkumpul, Adanya interaksi dengan keluarga, Keluarga bergaya secara terintegrasi, dan Peduli,” tegas Pakde Karwo sebutan karibnya.
Kegiatan BKKBN yang diselenggarakan di Kabupaten Lamongan merupakan penghargaan yang besar bagi kami, karena di Lamongan ini laju pertumbuhan penduduk 0,06 persen dan jumlah penduduk mencapai 1.187.000 jiwa.
“Dengan Laju pertumbuhan Penduduk yang sangat pesat ini, mengantarkan kami untuk mendapatkan SATYA LENCANA di Bidang Keluarga Berencana dari Bapak Presiden Republik Indonesia Jokowi pada tahun 2015 yang lalu,”. Ujar Fadeli.
Selain itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo sepakat dengan program 1821 yang sudah digalakkan Bupati Lamongan. Yakni menjadikan keluarga sebagai basis pendidikan karakter anak.
Hal itu disampaikan Soekarwo meninjau produk unggulan Usaha Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (UPPKS) dalam rangka Peringatan Hari Keluarga XXIII Tingkat Provinsi Jawa Timur yang dipusatkan di Alun-alun Kota Lamongan, Rabu (20/7).
Menurut Soekarwo, institusi pertama dan utama dalam pendidikan adalah keluarga, terutama untuk membangun karakter anak. Dia meyakini, yang harus pertama dibangun adalah iman dan taqwa anak bersama etika dan moralitas, baru kemudian ilmu pengetahuan melalui pendidikan formal.
“Masalahnya saat ini adalah, anak dihadapkan dengan berbagai pengetahuan melalui teknologi informasi. Karena itu keluarga harus bisa menjadi filter dari serbuan berbagai pengetahuan melalui teknolgi informasi tersebut, “ kata Soekarwo.
“Para orang tua harus menyisihkan waktunya untuk anak. Sesibuk apapun, usahakan ada waktu saat malam hari untuk berkumpul bersama keluarga. Gerakan 1821 yang diinstruksikan oleh Pak Fadeli (Bupati Lamongan) ini bisa dicontoh oleh keluarga di tempat lain, “ imbuh dia.
Terkait teknologi informasi itu, Soekarwo juga menghimbau kepada pemerintah pusat agar saat jam-jam keluarga, diatas jam 6 sore agar program tayangnya dibatasi. “Jangan diisi program dang dung dang dung yang tidak karuan. Disini pemerintah sebagai otoritas harus berperan, “ katanya menambahkan.
Sebelumnya, Bupati Lamongan Fadeli memang menyebut Pemkab Lamongan sudah mengeluarkan himbauan Gerakan 1821 dalam bentuk instruksi bupati. Fadeli menyebut gerakan itu sebagai bagian dari program pendidikan berkarakter di Lamongan.
Gerakan 1821 sebagaimana dijelaskan Fadeli adalah agar orang tua saat jam 6 sore hingga jam 9 malam agar mematikan semua hp dan televisi. Kemudian meluangkan waktu untuk anak, membantu mereka belajar maupun sekedar bercengkerama.
Selain Gerakan 1821, Fadeli menyebut kebijakannya yang mewajibkan pelajar Lamongan untuk hafal surat-surat pendek Al Qur’an saat kelulusan juga sebagai bagian dari program pendidikan berkarakter.
Dalam acara yang juga dihadiri Deputi Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Sanjoyo, Pangdam V Brawijaya Maujen TNI I Made Sukada, dan Kapolda Jatim Irjem Pol Anton Setiadji itu, Fadeli menyebut keberhasilan Lamongan di bidang keluarga berencana sehingga laju pertumbuhan penduduk hanya mencapai 0,06 persen.
Atas prestasi itu, Lamongan meraih berbagai penghargaan, seperti Satyalancana Bidang KB dari Presiden RI. Sedangkan dalam Peringatan Hari Keluarga XXIII Tingkat Provinsi Jawa Timur tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan Makhdumah Fadeli meraih penghargaan yang terbaik dalam Lomba Video Keluarga Lansia Tangguh Tingkat Jawa Timur.
Penulis : M Zainudin
Editor : M Arief Budiman