*ANEHNYA, PENGAKUAN DIREKTUR PT NEW ERA DAN BAWAHANYA JUSTRU SILANG PENDAPAT*
GRESIK,(metropantura.com) - Menyikapi temuan Sandal berlafadz Allah milik PT New Era di Gresik, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik, Jumat pagi (22/7) mengeluarkan Fatwa terkait temuan ini.
Namun anehnya, Saat di konfirmasi ke Kantor MUI Gresik di Masjid Agung, Ketua MUI Gresik Drs KH M. Mansoer Shodiq, M.Ag menolak di wawancarai perihal putusan Fatwa MUI yang di terbitkan hari ini.
"Saya tidak bisa berkomentar terlebih dahulu, besok kita adakan konfrensi pers sendiri," ujar Drs KH. M. Mansoer Shodiq M.Ag. Jum'at (22/7)
Dalam pernyataan sikap Fatwa MUI Gresik berisi 3 point yakni yang pertama, sandal New Era produksi LB 8838 dan LB 8839 masih multitafsir sehingga tidak bisa secara jelas dan nyata mengandung lafadz Allah.
Selanjutnya MUI bersikap kepada manajer New Era agar menarik dan memusnahkan produk yang sudah beredar di pasaran dengan disaksikan MUI Gresik, Menghentikan Produk sandal tersebut untuk selamanya, Agar lebih berhati hati dan meneliti lebih detail jika hendak memproduksi sandal yang berkaitan dengan Sara.
MUI juga meminta kepada umat Islam agar bersikap tenang dan tidak anarkis dalam menyikapi temuan ini.
Pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua MUI, Sekertaris, dan Penasehat MUI Gresik ini langsung direspon oleh puluhan pemuda GP Anshor Gresik dengan mendatangi kantor New Era di Jl. Mayjen Sungkono Gresik dengan tujuan sama yaitu mempertanyakan perihal sandal yang berlafadz Allah.
"Tujuan kita kesini untuk mempertanyakan jumlah sandal itu berapa pasang, sejak kapan di produksi, dan peredaran sandal ini sampai kemana sekaligus mempertanyakan darimana desain sandal ini berasal" kata Agus Junaidi, Ketua GP Anshor Kabupaten Gresik.
Menjawab pertanyaan tersebut, Yohanes Susanto, Direktur utama PT New Era mengatakan bahwa sandal tipe ini diproduksi sekitar 50rb pasang dan beredar di seluruh pulau Jawa.
"Sandal ini sudah berproduksi sekitar 2 bulan dan desainnya sendiri kita pesan khusus dari desainer luar negeri," katanya.
Ditanya perihal kapan bisa menarik seluruh sandal ini, Yohanes Susanto didampingi Hassan Olla dan Budi mengaku kesulitan karena jenis sandal inj merupakan sandal yang sedang laris di pasaran.
"Permintaan sandal tipe ini sangat banyak dan sedang top topnya, kita butuh waktu 1 sampai 2 minggu" terangnya.
Dikonfirmasi terpisah melalui via seluler miliknya, kejanggalan tersebut menuai kecurigaan serta dugaan mendasar. Sebab, dalam pernyataan yang dilontarkan Hassan Olla selaku HRD sekaligus Humas perusahaan justru berbanding terbalik dengan direktur utamanya Yohanes Susanto.
Ia menyebutkan bahwa prosuksi sandal yang diduga beralaskan lafadz Allah itu sudah beroperasi dan diproduksi selama dua tahun lebih. Bahkan ia menegaskan hanya berpatokan dan berkiblat terhadap hasil fatwa dari MUI.
"Sandal itu sudah dua tahun lebih kami produksi. Dan untuk kebenaran dan tidaknya terkait sandal yang diduga berlafadzkan Allah itu kami berpatokan dan berkiblat terhadap keputusan MUI,"dalihnya.
Menyikapi hal ini, GP Ansor meminta kepada Management New Era untuk meminta maaf melalui Media kepada seluruh masyarakat Indonesia serta memusnahkan sandal yang sudah terlanjut diproduksi hingga yang sudah didistribusikan berikut Alat cetakan sandal itu.
Berbeda dengan pendapat Sebelumnya, dikatakan MUI Gresik yang diwakili Ketua V Bidang pemberdayaan Perempuan, Drs H Wahyani Ahmad mengaku tak bisa menyembunyikan keterkejutan dengan adanya temuan ini. Apalagi sebelumnya, motif serupa juga sempat beredar dan membuat Gresik tidak kondusif.
"Pagi-pagi sudah ada orang dari New Era membawa sandal dan mempertanyakan benar tidaknya ada lafaz Allah pada motif alasnya," terangnya.
Secara institusi, MUI tambah Wahyani Ahmad memang belum keluarkan fatwa. Namun secara pribadi, dia meyakini motif yang ditemukan terjual di toko sandal di Pasar Bungah tersebut memang benar berlafaz Allah yang sengaja di samarkan.
"Saya bisa memastikan 100 persen bahwa ada lafaz Allah pada sandal itu. Motif tulisannya merupakan jenis Kaligrafi Diwani karena saya pernah belajar ilmu kaligrafi. Malah yang tersamar seperti ini yang lebih berbahaya," ungkapnya kemarin.
Perlu diketahui sebelumnya, Alas sandal produk New Era yang bermotif lafaz Allah pertamakali ditemukan di sebuah toko sandal di Pasar Bungah. Sandal dengan tipe Profound LB 8838 dan LB 8839 berwarna ungu itu dibeli Mauidotul Khasanah (26), Warga Jl Kartini, Sukorejo, Bungah pada Selasa (19/7) malam. Sedangkan motif meresahkan itu baru diketahui setelah sampai di rumah.
Penulis : Gilang
Editor : M Arief Budiman