Darmawan, pengusana ikan gurami asal Kabupaten Nganjuk mengaku kembali mendapatkan pinjaman modal dari PG. Tahun ini adalah pinjaman kedua.
Tahun 2015, dia mendapatkan bantuan senilai Rp 55 juta. Bantuan ini mampu meningkatkan omzet usahanya menjadi 40%.
“Alhamdulillah berkat bantuan dari PG ini usaha saya terus berkembang. Tahun ini saya kembali mendapatkan bantuan senilai Rp 68 juta, karena sebelumnya saya lancar dalam pengembalian. Jika teman-teman pengusaha lainnya ingin kembali mendapatkan pinjaman, proses pengembaliannya harus tertib," ujar Darmawan usai mewakili mitra binaan dalam penandatanganan secara simbolis Surat Perjanjian Pinjaman Modal Kerja’ bersama Direktur Utama (Dirut) PG, Nugroho Cristijanto di Wisma Kebomas, 29 Agustus 2016.
Dia menyampaikan, bantuan yang diberikan PG berbeda dengan bantuan perbankan. PG tidak hanya memberikan bantuan modal, tapi juga meberikan pelatihan dan pendampingan bagi pengusaha yang menghadapi problem usaha.
"PG terus memantau perkembangan usaha kita sampai sukses dan bisa mandiri," ungkap Darmawan.
General Manager (GM) Umum PG, Dwi Cahyo dalam laporannya menyampaikan bantuan pinjaman ini diberikan kepada pelaku usaha setelah evaluasi dan survei lapangan yang dilakukan oleh tim PG. Periode ini PG memberikan bantuan kepada 63 kelompok yang beranggotakan 392 orang.
Rinciannya pelaku usaha sektor perdagangan sebanyak 17 kelompok. Mereka berasal dari Blora, Tuban dan Gresik dengan nilai pinjaman Rp 825 juta.
Sektor kedua adalah pertanian. Sebanyak 18 kelompok dengan anggota 180 orang menerima bantuan dari sektor ini. Mereka berasal dari Blora, Ponorogo, Jember, Banyuwangi, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Tuban dan Gresik dengan nilai pinjaman Rp1,348 miliar.
Kemudian sektor peternakan sebanyak 22 kelompok dengan anggota 192 orang. Mereka berasal dari Blora, Jember, Magetan, Tuban, Lamongan dan Gresik dengan pinjaman modal sebanyak Rp 2,975miliar
Sektor perikanan sebanyak lima kelompok, dengan jumlah anggota 32 orang. Penerima bantuan sektor ini dari daerah Tulungagung, Nganjuk, dan Madiun. Total nilai pinjamannya Rp 613,5 juta. Terakhir adalah sektor jasa, ada satu orang dari Gresik.
Dirut PG, Nugroho Christijanto menyampaikan, PG punya tugas dan tanggungjawab untuk memberikan bantuan ini kepada masyarakat sekitar. Ini bukti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat.
"Dana dari bantuan ini harus bisa bergulir kembali. Untuk mendapatkan pinjaman melalui beberapa proses, seperti survei dan evaluasi. Kalau dana ini macet pengembaliannya, maka tak bisa digulirkan kembali. Jangan sampai itu terjadi. Mudah-mudahan modal kerja ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin sesuai dengan proposal yang diajukan," tandas Dirut PG.
Diharapkan mitra binaan bisa menjadikan usahanya semakin besar. Jika target itu tercapai Dirut dan rekan-rekan PG lainnya pasti merasa bangga. Ketika sukses, pengusaha ini juga dapat menjadi teladan pengusaha lain.
“Kami secara rutin akan melakukan monitoring, pembinaan, pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan dalam rangka mengelola pinjaman yang diberikan. Tanpa melangkah, kita memang tidak akan pernah bisa maju, tapi tetap harus hati-hati, jangan sampai salah pada langkah pertama," terang Dirut PG.
Dirut PG juga berpesan kepada Kompartemen Umum dan Departemen Corporate Social Responsibility (CSR) agar terus melakukan evaluasi, pembinaan dan pelatihan dengan maksimal kepada mitra binaan.
Dalam acara tersebut hadir juga Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan, Direktur Pemasaran, serta Direktur SDM dan Umum. Selain itu juga hadir Sekretaris Perusahaan (Sesper).
Penulis : Mochamad S
Editor : M Arief Budiman