BOJONEGORO,(metropantura.com) - Sebagai hasil rapat Rapat Kordinasi (Rakor) di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur bersama Kementrian Hukum dan Ham (Kemenkuham) Republik Indonesia, yang di ikuti oleh Polres Bojonegoro. Akhirnya pihak Polres mengimplementasikan dengan melakukan kotak patroli di Lapas kelas 2A Bojonegoro sebagai salah satu cek point keamanan dengan menerjunkan personel dari Polsek Bojonegoro dan SatShabara Polres Bojonegoro.
Hal tersebut menurut Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro bahwa pengecekan keamanan kami lakukan mulai dari pagi hari, siang hari dan malam hari untuk memantau situasi didalam Lapas," ujar Kapolres, Rabu (3/8).
Menurutnya, di Lapas kelas 2A Bojonegoro sendiri ada dua narapidana teroris yang masih menjalani hukuman sehingga pihaknya melakukan pengamanan lebih dibanding sebelumnya, selain itu juga antisipasi napi yang berencana kabur melarikan diri dan gangguan keamanan agar tidak ada kributan diantara napi.
"Hasil evaluasi, beberapa waktu lalu ada dua napi yang mencoba melarikan diri namun gagal karena tersengat aliran listrik LP ," tambahnya.
Saat disinggung soal paham radikalisme Kapolres mengatakan untuk mengantisipasi penyebaran faham radikalisme didalam lapas oleh narapidana teroris pihaknya sudah memberikan pemahaman dan bekerja sama dengan mantan teroris di lapas agar tidak menyebar faham radikalisme didalam rutan.
"Pada intinya kami selalu mengadakan sosialisasi terhadap narapidana yang lain terkait radikalisme, agar mereka tahu dan memahami bagaimana dampak dari semua itu, "tambah Kapolres.
Hal tersebut menurut Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro bahwa pengecekan keamanan kami lakukan mulai dari pagi hari, siang hari dan malam hari untuk memantau situasi didalam Lapas," ujar Kapolres, Rabu (3/8).
Menurutnya, di Lapas kelas 2A Bojonegoro sendiri ada dua narapidana teroris yang masih menjalani hukuman sehingga pihaknya melakukan pengamanan lebih dibanding sebelumnya, selain itu juga antisipasi napi yang berencana kabur melarikan diri dan gangguan keamanan agar tidak ada kributan diantara napi.
"Hasil evaluasi, beberapa waktu lalu ada dua napi yang mencoba melarikan diri namun gagal karena tersengat aliran listrik LP ," tambahnya.
Saat disinggung soal paham radikalisme Kapolres mengatakan untuk mengantisipasi penyebaran faham radikalisme didalam lapas oleh narapidana teroris pihaknya sudah memberikan pemahaman dan bekerja sama dengan mantan teroris di lapas agar tidak menyebar faham radikalisme didalam rutan.
"Pada intinya kami selalu mengadakan sosialisasi terhadap narapidana yang lain terkait radikalisme, agar mereka tahu dan memahami bagaimana dampak dari semua itu, "tambah Kapolres.
Penulis : Sandi Suswondo
Editor : M Arief Budiman