GRESIK,(metropantura.com) - Sedekah bumi atau lebih kental dengan sebutan bersih desa merupakan tradisi budaya adiluhung bangsa Indonesia yang hakikatnya adalah sebagai perwujudan rasa syukur manusia kepada sang PenciptaNya.
Salah satunya, Dusun Dahan Rejo Lor Kecamatan Kebomas Gresik tradisi tersebut rutin dilaksanakan setiap bulan Selo. Misdi, ketua panitia dalam acara tersebut mengatakan, acara ini rutin di adakan setiap tahun sekali di Dusun Dahan Lor sebagai rasa syukur kami kepada sang pencipta "Acara sedekah desa ini kami lakukan setiap bulan Selo dan rutin setiap tahun" ujar Misdi dalam sambutanya.
Sekitar 300 buah tumpeng yang isinya bermacam - macam aneka jenis makanan dan buah -buahan ditata rapi dan berjajar 2 (dua) baris yang merupakan bentuk rasa syukur atas segala nikmat dari Yang Maha memberi Nikmat.
Ada satu hal yang menjadi ciri khas dari tumpeng itu adalah adanya Krupuk Rengginang yang berbahan ketan berbentuk seperti tubuh manusia. Menurut salah satu tokoh masyarakat hal tersebut sebagai simbol bersatunya antara hati dan perkataan.
Sementara itu menurut Nur Kholis, Kepala desa Dahanrejo bahwa desanya yang merupakan jantung dari Kota Gresik tetapi tetap merawat budaya luhur yang sudah ada turun temurun sejak dulu.
"Walaupun Dahanrejo berada di jantung kota Gresik tetapi tidak bisa meninggalkan begitu saja tradisi yang sudah menjadi budaya dari leluhur kita" katanya.
Lebih lanjut M.Qosim,Wakil Bupati Gresik dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa sedekah bumi ini selain wujud syukur juga harus ikhlas. "Ibarat memancing kalau umpan nya besar maka kemungkinan dapat lebih besar,begitu juga kalau rasa syukurnya besar maka insya Allah dibalas dengan rejeki yang lebih besar" ujarnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh H. Iskandar D Syaichu, anggota DPR RI dari FPPP yang berangkat dari Dapil 9 kemudian jajaran Muspika Kecamatan Kebomas dan Perangkat Desa Dahanrejo serta tampak pula mahasiswa KKN dari Universitas Gresik membaur dengan warga masyarakat.
Kegiatan sedekah bumi tersebut rencananya akan dipuncaki dengan Pagelaran wayang kulit nanti malam di balai dusun desa Dahanrejo Lor.
Salah satunya, Dusun Dahan Rejo Lor Kecamatan Kebomas Gresik tradisi tersebut rutin dilaksanakan setiap bulan Selo. Misdi, ketua panitia dalam acara tersebut mengatakan, acara ini rutin di adakan setiap tahun sekali di Dusun Dahan Lor sebagai rasa syukur kami kepada sang pencipta "Acara sedekah desa ini kami lakukan setiap bulan Selo dan rutin setiap tahun" ujar Misdi dalam sambutanya.
Sekitar 300 buah tumpeng yang isinya bermacam - macam aneka jenis makanan dan buah -buahan ditata rapi dan berjajar 2 (dua) baris yang merupakan bentuk rasa syukur atas segala nikmat dari Yang Maha memberi Nikmat.
Ada satu hal yang menjadi ciri khas dari tumpeng itu adalah adanya Krupuk Rengginang yang berbahan ketan berbentuk seperti tubuh manusia. Menurut salah satu tokoh masyarakat hal tersebut sebagai simbol bersatunya antara hati dan perkataan.
Sementara itu menurut Nur Kholis, Kepala desa Dahanrejo bahwa desanya yang merupakan jantung dari Kota Gresik tetapi tetap merawat budaya luhur yang sudah ada turun temurun sejak dulu.
"Walaupun Dahanrejo berada di jantung kota Gresik tetapi tidak bisa meninggalkan begitu saja tradisi yang sudah menjadi budaya dari leluhur kita" katanya.
Lebih lanjut M.Qosim,Wakil Bupati Gresik dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa sedekah bumi ini selain wujud syukur juga harus ikhlas. "Ibarat memancing kalau umpan nya besar maka kemungkinan dapat lebih besar,begitu juga kalau rasa syukurnya besar maka insya Allah dibalas dengan rejeki yang lebih besar" ujarnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh H. Iskandar D Syaichu, anggota DPR RI dari FPPP yang berangkat dari Dapil 9 kemudian jajaran Muspika Kecamatan Kebomas dan Perangkat Desa Dahanrejo serta tampak pula mahasiswa KKN dari Universitas Gresik membaur dengan warga masyarakat.
Kegiatan sedekah bumi tersebut rencananya akan dipuncaki dengan Pagelaran wayang kulit nanti malam di balai dusun desa Dahanrejo Lor.
Penulis : Mochamad S
Editor : M Arief Budiman