GRESIK,(metropantura.com) - Sistem penjualan tiket kapal ke pulau Bawean bakal segera diubah ke sistem online. Sejumlah persiapan tengah dilakukan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSO) Gresik untuk menerapkan system tiket online bagi penumpang kapal penyeberangan dari dan menuju pelabuhan Gresik.
Sebagaimana desakan dari Kementrian Perhubungan, penerapan system tiket online harus segera diterapkan untuk mencegah terjadinya penumpukan penumpang di pelabuhan serta untuk memperlancar dan efisiensi pelayanan.
“Dengan system tiket online, penumpang bisa lebih mudah dan efisien. Tidak perlu lagi antre di pelabuhan, maupun di tempat penjualan tiket kapal sehingga penumpang bisa memastikan bisa tidaknya diangkut kapal penyeberangan sebab sejak dari rumah telah mengantongi tiket,” ujar Nanang Afandi, Humas KSOP Gresik, Rabu (3/8).
Dalam persiapan penerapan sistem online ini, KSOP telah menjadwalkan pertemuan dengan Dinas Perhubungan Gresik, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, bersama perusahaan-perusahaan pemilik kapal penyeberangan yang beroperasi di Gresik.
“Jadwalnya pekan ini. Tapi, selama ini kami juga terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak tersebut terkait rencana penerapan system tiket online untuk kapal penyeberangan di Pelabuhan Gresik,” Tambahnya.
Selain itu, dari koordinasinya dengan PT Sakti Inti Makmur, Salah satu perusahaan pemilik kapal penyeberangan Express Bahari, perusahaan tersebut telah melakukan uji coba penerapan tiket online di Palembang. Perusahaan ini memang berpusat di sana, dan memiliki sejumlah cabang termasuk di Gresik.
Hasil uji coba itu, nantinya bakal diterapkan di kantor-kantor cabang. Termasuk di cabang Gresik. Demikian halnya PT ASDP, perusahaan pemilik kapal Gili Lyang yang juga sudah melakukan persiapan penerapan tiket online. Kendati demikian, KSOP Gresik belum bisa memastikan kapan system tiket online mulai diterapkan. Dan apakah ketika diterapkan nanti sudah tidak ada lagi loket penjualan tiket atau bagaimana, Nanang mengaku belum bisa memastikan.
“Dalam pertemuan nanti, semua itu akan dibahas. Termasuk teknis pelaksanaan dan sebagainya,” lanjutnya.
Selama ini, ada tiga kapal penyeberangan yang melayani Gresik-Bawean. Gili Lyang, Bahari Express, dan Natuna. Tapi belakangan, Natuna tidak diperbolehkan berlayar oleh KSOP karena ada persyaratan yang tidak terpenuhi alias tidak laik jalan.
Setiap penyeberangan, rata-rata ada 300 orang penumpang. Jumlah itu hampir sama antara penyeberangan dari Gresik menuju Bawean atau sebaliknya. Kecuali, saat hari-hari libur atau pas mudik lebaran seperti beberapa waktu lalu.
Sebagaimana desakan dari Kementrian Perhubungan, penerapan system tiket online harus segera diterapkan untuk mencegah terjadinya penumpukan penumpang di pelabuhan serta untuk memperlancar dan efisiensi pelayanan.
“Dengan system tiket online, penumpang bisa lebih mudah dan efisien. Tidak perlu lagi antre di pelabuhan, maupun di tempat penjualan tiket kapal sehingga penumpang bisa memastikan bisa tidaknya diangkut kapal penyeberangan sebab sejak dari rumah telah mengantongi tiket,” ujar Nanang Afandi, Humas KSOP Gresik, Rabu (3/8).
Dalam persiapan penerapan sistem online ini, KSOP telah menjadwalkan pertemuan dengan Dinas Perhubungan Gresik, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, bersama perusahaan-perusahaan pemilik kapal penyeberangan yang beroperasi di Gresik.
“Jadwalnya pekan ini. Tapi, selama ini kami juga terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak tersebut terkait rencana penerapan system tiket online untuk kapal penyeberangan di Pelabuhan Gresik,” Tambahnya.
Selain itu, dari koordinasinya dengan PT Sakti Inti Makmur, Salah satu perusahaan pemilik kapal penyeberangan Express Bahari, perusahaan tersebut telah melakukan uji coba penerapan tiket online di Palembang. Perusahaan ini memang berpusat di sana, dan memiliki sejumlah cabang termasuk di Gresik.
Hasil uji coba itu, nantinya bakal diterapkan di kantor-kantor cabang. Termasuk di cabang Gresik. Demikian halnya PT ASDP, perusahaan pemilik kapal Gili Lyang yang juga sudah melakukan persiapan penerapan tiket online. Kendati demikian, KSOP Gresik belum bisa memastikan kapan system tiket online mulai diterapkan. Dan apakah ketika diterapkan nanti sudah tidak ada lagi loket penjualan tiket atau bagaimana, Nanang mengaku belum bisa memastikan.
“Dalam pertemuan nanti, semua itu akan dibahas. Termasuk teknis pelaksanaan dan sebagainya,” lanjutnya.
Selama ini, ada tiga kapal penyeberangan yang melayani Gresik-Bawean. Gili Lyang, Bahari Express, dan Natuna. Tapi belakangan, Natuna tidak diperbolehkan berlayar oleh KSOP karena ada persyaratan yang tidak terpenuhi alias tidak laik jalan.
Setiap penyeberangan, rata-rata ada 300 orang penumpang. Jumlah itu hampir sama antara penyeberangan dari Gresik menuju Bawean atau sebaliknya. Kecuali, saat hari-hari libur atau pas mudik lebaran seperti beberapa waktu lalu.
Penulis : Gilang
Editor : M Arief Budiman