Upacara yang diikuti ratusan pelajar dan seluruh SKPD dilingkup Pemkab Bojonegoro ini, juga diikuti oleh seluruh perguruan silat di Bojonegoro yang akan mendeklarasikan Bojonegoro Kampung Pesilat.
Bupati Bojonegoro, l Suyoto, selaku inspektur upacara menyampaikan masyarakat Bojonegoro baik yang lahir di Bojonegoro dan tinggal di Bojonegoro karena pekerjaan merupakan bagian penting dari perjalanan Bojonegoro. Dan dari masyarakat tersebut bisa dibagi menjadi 3 kemungkinan. Yakni bagian dari lokomotif pembangunan bojonegoro, orang yang hanya mengikuti kemajuan, dan orang yang memilih menjadi penonton. Diharapkan masyarakat bisa menjadi bagian dari lokomotif pembangunan. Selain itu, di Bojonegoro tidak bisa hidup dengan cara yang biasa-biasa, dengan menyerahkan segala urusan pada alam. Tetapi hidup di Bojonegoro harus penuh usaha, perjuangan inovasi dan trobosan.
"Saya mengingatkan untuk terus mencari terobosan baru dan memperbarui niat untuk hidup yang lebih baik. Dengan cara meningkatkan pertanian, membangun industri di pedesaan, serta menggalakan wisata yang mulai menggeliat di Bojonegoro, dengan itulah ekonomi bisa tumbuh dan kemiskinan bisa berkurang. Kita tidak bisa bergantung pada alam, tapi bergantung pada tangan dan otak kita. Mari hilangkan kebencian, Mari bersinergi dan melangkah bersama-sama."Ujarnya dihadapan peserta upacara.
Dalam upacara peringatan HJB ke 339 juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada 10 Pemerintah Desa Terbaik Kategori Menuju Desa Terbuka, yakni Desa Pejambon Kecamatan Sumberrejo, Desa Kapas Kecamatan Kapas, Desa Sukoharjo kecamatan Kalitidu, Desa Ngasem Kecamatan Ngasem, Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang, Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo, Desa Dengok Kecamatan Padangan, Desa Campurejo Kecamatan Bojonegoro, Desa Samberan Kecamatan Kanor dan Desa Glagahan Kecamatan Sugihwaras.
Selain itu juga diserahkan penghargaan bagi pemenang lomba tertib administrasi Kabupaten Bojonegoro untuk kategori SKPD dimenangkan oleh Disnakertransos sebagai juara 1, juara 2 Dinas Kesehatan, juara 3 Badan Lingkungan Hidup. Sedangkan kategori kecamatan juara 1 Kecamatan Kanor, juara 2 Kecamatan Kalitidu, juara 3 Kecamatan Gayam.
Penghargaan kerajinan batik jonegoroan, inovasi papan layar sentuh dengan menggunakan remote game, serta pemenang lomba essay Membangun Bojonegoro Berkelanjutan (SDGs) juga diberikan pada kesempatan tersebut.
Penulis : Sandi Suswondo
Editor : M Arief Budiman
