Dia mengungkapkan kali ini akan fokus pada kegiatan-kegiatan yang mampu mempercepat pengentasan kemiskinan dan langsung bersentuhan dengan masyarakat miskin. Secara kongkret, dia menyebutkan akan memadukan Gemerlap dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
“Lamongan memiliki potensi Bumdes yang cukup banyak, ada 225 unit. Potensi ini akan coba kami berdayakan dengan memadukannya bersama kegiatan dalam Program Gemerlap. Dengan harapan, bisa mempercepat pengentasan kemiskinan melalui pendayagunaan potensi di pedesaan, “ ucap dia saat menjadi keynote spekaer dalam Sarasehan Succes Story Dies Natali Program Studi Sosiologi Ke-15 Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (10/10).
Melalui Gemerlap pula, dia menargetkan bisa mengurangi masyarakat miskin di Lamongan yang saat ini masih 15,18 persen menjadi 12 hingga 12 persen di akhir tahun 2021.
Terkait kesejahteraan, dia berharap bisa menaikkan pendapatan perkapita menjadi Rp 42,9 juta dari yang saat ini baru di anggka Rp 24,22 juta.
Terbentuknya sejumlah kawasan perekonomian baru di pedesaan, disebutnya sebagai salah satu sukses dari Program Gemerlap. Seperti mulai berkembangnya sentra bordir dan batik di Desa Sendangagung dan Sendangdhuwur Kecamatan Paciran, kawasan sentra songkok di Desa Pengangsalan Kecamatan Kalitengah dan sentra budi daya itik di Desa Tawangrejo Kecamatan Turi.
Selain Bupati Lamongan, sarasehan itu juga mengundang Bupati Jombang dan Walikota Kediri. Sementara Rektor Unesa Warsono berharap sarasehan itu mampu mendorong daerah-daerah lain untuk mengembangkan inovasi sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Penulis : Trias Nurhasanah / Moh Zainuddin
Editor : M Arief Budiman
