Dandim 0812 Lamongan, Letkol Inf Sutrisno Pujiono.S.H,M.M mengatakan rakor ini untuk mengantisipasi bencana. Mengingat Oktober memasuki musim hujan. Pihaknya melakukan konsolidasi dengan BPPD.
“Ini rakor awal untuk mengetahui kesiapan masing-masing stakeholder mengenai perlengkapan dan logistik,” ujarnya.
Sementara, peta rawan bencana Kabupaten wilayah, kata Dandim berada di beberapa titik. Wilayah selatan meliputi Kecamatan Ngimbang, Sambeng, Modo, Bluluk dan Sukorame. Kelima wilayah yang berada di pegunungan dan hutan itu rawan terjadinya bencana longsor serta kebakaran hutan.
Sedangkan wilayah Barat dan Utara Rawan Banjir yang di lewati aliran Sungai bengawan solo yakni Kecamatan Babat, Laren, Karanggeneg, Kalitengah, Karangbinagun, dan Glagah. Seperti minggu-minggu ini di wilayah Lamongan curah hujan relatif tinggi dan ketinggian aliran Sungai bengawan Solo mulai Naik.
Maka perlunya pemahaman dan kesamaan persepsi bagi peserta yang hadir untuk selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat terkait tahapan-tahapan dalam penanggualangan bencana mulai tahap pra bencana, saat bencana (tanggap darurat) dan pasca bencana.
Turut hadir dalam Rakor tersebut sekitar 85 orang, antara lain Kasdim 0812 Lamongan, Kepala BPBD, Danramil Jajaran Kodim 0812 Lamongan, Para Camat Se Kabupaten Lamongan, SKPD Se Kabupaten Lamongan dan Instansi terkait.
Penulis : Trias Nurhasanah / Moh Zainuddin
Editor : M Arief Budiman
