BOJONEGORO,(metropantura.com) - Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 tahun 2016 ini mengusung tema Pemuda Indonesia Menatap Dunia berlangsung khidmat yang diikuti oleh pelajar mulai jenjang Sekolah Dasar, SMP/MTs, SMA/ MA ,mahasiswa,organisasi pemuda dan wanita di Bojonegoro.
Upacara tersebut juga diikuti oleh Korpri, satuan keamanan TNI dan Polri. Tak hanya itu dalam kesempatan tersebut juga diserahkan pula piagam sekolah welas asih oleh Bupati Bojonegoro Suyoto kepada 10 lembaga sekolah yakni SDN Kadipaten 1, SDN Kauman 1, SDN Dander 1, SDN Sukowati 1 dan SDN Kalitidu 1.
Kemudian jenjang SMP diterimakan kepada SMPN 1, SMPN 2, SMPN 4 Bojonegoro serta SMAN 1 dan SMKN 2 Bojonegoro.
Selaku inspektur upacara,Bupati Bojonegoro, Suyoto, sementara selaku Komandan Upacara Zeni Bachtiar,S.STP Kasi sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan.
Upacara diawali dengan pengibaran bendera merah putih, mengheningkan cipta dan pembacaan teks pancasila yang dipimpin oleh inspektur upacara. Pembacaan teks pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pembacaan teks keputusan hasil kongres pemuda dan pemudi Indonesia tahun 1928.
Inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan sejalan dengan tema peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-88 yakni Pemuda Menatap Dunia. Dapat dijabarkan bahwa menatap dunia lewat peran pemuda.
Menurut Bupati setiap setahun sekali kita diingatkan tentang pemuda dan mengapa pemuda. indonesia kini memasuki, era bonus demografi, dimana jumlah pemuda lebih banyak dari orang tua.
Manusia memiliki dua sisi produktif dan un produktif, bonus demografi bisa berarti berkah atau anugrah atau justru musibah. Sebagai manusia, lanjut Bupati, Kita harus takut kepada Allah jika meninggalkan generasi yang lemah,bertaqwa dan takut kepala Allah apakah kita bisa menjalankan amanah itu.
Oleh karenanya maka kita harus merasa takut apabila meninggalkan generasi yang lemah. Esensi kedua dari makna Sumpah Pemda dimana terdapat pesan dari hasil perapatan yang dikumandangkan oleh pemuda dan pemudi yakni satu nusa,satu bangsa dan satu bahasa indonesia. bagi kita itu adalah lumrah namun ini, dikumandangkan dimasa penjajagan yakni di tahun 1928 adalah yang luar biasa.
Para pemuda menggagas tekad dan ideologi baru, semangat baru yakni satu nusa satu bangsa dan satu bahasa. Bupati mengingatkan bahwa Bukan hanya individu yang bisa mati namun setiap bangsa akan mengalami kematian, dan setiap bangsa akan senantiasa menghadapi ujian untuk menjadi bangsa yang besar.
" Sudah banyak contoh bangsa- bangsa besar yang pecah dan runtuh. Seperti yang terjadi saat ini di negara negara arab seperti Yaman."Ujar Bupati.
Kita patut berbangga bangsa kita, dimana bangsa ini mengingat betul pesan kebangsaan yakni satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. Lalu bagaiman dengan pemuda kita.
Apakah pemuda akan menjadi berkah atau musibah bagi bangsa Indonesia. Kita layaknya berbangga diri karena ada anak -anak Indonesia yang kini berjibaku untuk mengangkat nama Indonesia dikancah internasional,mulai Rio Haryanto,Joe Taslim dan Anak- anak Blitar yang berkarya di perfilman hollywood. ada anak -anak produktif indonesia seperti pendiri buka lapak, diplomat muda Indonesia yang mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Mereka adalah anak- anak muda yang berani dan menjadi berkah bagi bangsanya. Namun disisi lain ada anak -anak pula yang menjadi bencana bagi bangsanya. Dunia telah berubah kita memasuki dunia yang datar dan real time,perdagangan bebas. Sekarang untuk eksis didunia sekarang harus mempunyai prestasi. Jika dulu dunia dikelompokkan dari pandangan ideologi,dunia sekarang adalah kepentingan yakni kepentingan ekonomi.
Dunia sekarang digerakkan oleh bisnis, Pesan Bupati kepada para pemuda yakni dengan kemampuan dan prestasi yang kita miliki dengan akal karya berkarya dan berdharma untuk Indonesia dan dunia.
Penulis : Sandi Suswondo
Editor : M Arief Budiman
Upacara tersebut juga diikuti oleh Korpri, satuan keamanan TNI dan Polri. Tak hanya itu dalam kesempatan tersebut juga diserahkan pula piagam sekolah welas asih oleh Bupati Bojonegoro Suyoto kepada 10 lembaga sekolah yakni SDN Kadipaten 1, SDN Kauman 1, SDN Dander 1, SDN Sukowati 1 dan SDN Kalitidu 1.
Kemudian jenjang SMP diterimakan kepada SMPN 1, SMPN 2, SMPN 4 Bojonegoro serta SMAN 1 dan SMKN 2 Bojonegoro.
Selaku inspektur upacara,Bupati Bojonegoro, Suyoto, sementara selaku Komandan Upacara Zeni Bachtiar,S.STP Kasi sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan.
Upacara diawali dengan pengibaran bendera merah putih, mengheningkan cipta dan pembacaan teks pancasila yang dipimpin oleh inspektur upacara. Pembacaan teks pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pembacaan teks keputusan hasil kongres pemuda dan pemudi Indonesia tahun 1928.
Inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan sejalan dengan tema peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-88 yakni Pemuda Menatap Dunia. Dapat dijabarkan bahwa menatap dunia lewat peran pemuda.
Menurut Bupati setiap setahun sekali kita diingatkan tentang pemuda dan mengapa pemuda. indonesia kini memasuki, era bonus demografi, dimana jumlah pemuda lebih banyak dari orang tua.
Manusia memiliki dua sisi produktif dan un produktif, bonus demografi bisa berarti berkah atau anugrah atau justru musibah. Sebagai manusia, lanjut Bupati, Kita harus takut kepada Allah jika meninggalkan generasi yang lemah,bertaqwa dan takut kepala Allah apakah kita bisa menjalankan amanah itu.
Oleh karenanya maka kita harus merasa takut apabila meninggalkan generasi yang lemah. Esensi kedua dari makna Sumpah Pemda dimana terdapat pesan dari hasil perapatan yang dikumandangkan oleh pemuda dan pemudi yakni satu nusa,satu bangsa dan satu bahasa indonesia. bagi kita itu adalah lumrah namun ini, dikumandangkan dimasa penjajagan yakni di tahun 1928 adalah yang luar biasa.
Para pemuda menggagas tekad dan ideologi baru, semangat baru yakni satu nusa satu bangsa dan satu bahasa. Bupati mengingatkan bahwa Bukan hanya individu yang bisa mati namun setiap bangsa akan mengalami kematian, dan setiap bangsa akan senantiasa menghadapi ujian untuk menjadi bangsa yang besar.
" Sudah banyak contoh bangsa- bangsa besar yang pecah dan runtuh. Seperti yang terjadi saat ini di negara negara arab seperti Yaman."Ujar Bupati.
Kita patut berbangga bangsa kita, dimana bangsa ini mengingat betul pesan kebangsaan yakni satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. Lalu bagaiman dengan pemuda kita.
Apakah pemuda akan menjadi berkah atau musibah bagi bangsa Indonesia. Kita layaknya berbangga diri karena ada anak -anak Indonesia yang kini berjibaku untuk mengangkat nama Indonesia dikancah internasional,mulai Rio Haryanto,Joe Taslim dan Anak- anak Blitar yang berkarya di perfilman hollywood. ada anak -anak produktif indonesia seperti pendiri buka lapak, diplomat muda Indonesia yang mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Mereka adalah anak- anak muda yang berani dan menjadi berkah bagi bangsanya. Namun disisi lain ada anak -anak pula yang menjadi bencana bagi bangsanya. Dunia telah berubah kita memasuki dunia yang datar dan real time,perdagangan bebas. Sekarang untuk eksis didunia sekarang harus mempunyai prestasi. Jika dulu dunia dikelompokkan dari pandangan ideologi,dunia sekarang adalah kepentingan yakni kepentingan ekonomi.
Dunia sekarang digerakkan oleh bisnis, Pesan Bupati kepada para pemuda yakni dengan kemampuan dan prestasi yang kita miliki dengan akal karya berkarya dan berdharma untuk Indonesia dan dunia.
Penulis : Sandi Suswondo
Editor : M Arief Budiman