LAMONGAN,(metropantura.com) - Lamongan tampaknya perlu berbangga dengan para petaninya, pasalnya, hingga Juni 2017, persediaan beras di Gudang Bulog aman tersedia. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bulog Lamongan, Mada ketika ditemui di kantornya, Rabu (12/10).
“Saat ini persediaan beras di gudang tersisa sekitar 5.300 ton, dan ini cukup hingga Juni tahun depan.” ungkapnya.
Nantinya lanjutnya, persediaan beras di Bulog Lamongan akan didistribusikan ke seluruh kecamatan di Kabupaten Lamongan dalam bentuk Beras Sejahtera (Rastra) yang dijual dengan harga Rp1.600,00/kg. Tiap bulannya akan disalurkan sekitar 600 hingga 700 ton.
Menyikapi Isu terkait rendahnya harga beli gabah yang ditawarkan Bulog jika dibandingkan harga beli tengkulak, nampaknya tidak terlalu mengganggu penyerapan gabah oleh Bulog, lantaran target penyerapan di tahun ini, hingga bulan Oktober sudah mencapai 99,4% dari target tahun ini.
“Kira–kira sekitar 0,6 persen lagi, penyerapan gabah akan mencapai target tahun ini. Hingga bulan ini gabah yang sudah terserap bulog sekitar 13.000 ton.” paparnya sembari mengingat.
Tak hanya itu, bahkan dibeberkan olehnya, yang menjadi kendala di gudang Bulog adalah proses penyimpanan, selama masa penyimpanan selalu dilanda masalah klasik yaitu serangan hama, sedangkan yang bisa dilakukan adalah melakukan pembasmian terhadap hama secara berkala.
“Ya, pada umumnya kendalanya adalah serangan hama di gudang penyimpanan. Biasanya dilakukan spraying dan fumigasi, petugasnya didatangkan dari Surabaya dan itu rutin 2-3 bulan sekali, tapi kalo sebulan sudah terserang hama, ya bakal langsung kita atasi.” pungkasnya.
“Saat ini persediaan beras di gudang tersisa sekitar 5.300 ton, dan ini cukup hingga Juni tahun depan.” ungkapnya.
Nantinya lanjutnya, persediaan beras di Bulog Lamongan akan didistribusikan ke seluruh kecamatan di Kabupaten Lamongan dalam bentuk Beras Sejahtera (Rastra) yang dijual dengan harga Rp1.600,00/kg. Tiap bulannya akan disalurkan sekitar 600 hingga 700 ton.
Menyikapi Isu terkait rendahnya harga beli gabah yang ditawarkan Bulog jika dibandingkan harga beli tengkulak, nampaknya tidak terlalu mengganggu penyerapan gabah oleh Bulog, lantaran target penyerapan di tahun ini, hingga bulan Oktober sudah mencapai 99,4% dari target tahun ini.
“Kira–kira sekitar 0,6 persen lagi, penyerapan gabah akan mencapai target tahun ini. Hingga bulan ini gabah yang sudah terserap bulog sekitar 13.000 ton.” paparnya sembari mengingat.
Tak hanya itu, bahkan dibeberkan olehnya, yang menjadi kendala di gudang Bulog adalah proses penyimpanan, selama masa penyimpanan selalu dilanda masalah klasik yaitu serangan hama, sedangkan yang bisa dilakukan adalah melakukan pembasmian terhadap hama secara berkala.
“Ya, pada umumnya kendalanya adalah serangan hama di gudang penyimpanan. Biasanya dilakukan spraying dan fumigasi, petugasnya didatangkan dari Surabaya dan itu rutin 2-3 bulan sekali, tapi kalo sebulan sudah terserang hama, ya bakal langsung kita atasi.” pungkasnya.
Penulis : Trias Nurhasanah / Moh Zainuddin
Editor : M Arief Budiman