Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Lompat Ke Biotek, Empat Korporasi API Tawarkan Diri Bergabung Kawal Program Pemkab Lamongan

Jumat, 21 Oktober 2016 | 17.38.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-10-21T10:38:14Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - Tawaran untuk membantu program Bupati H. Fadeli meningkatkan produktivitas jagung menjadi 10 ton perhektar mulai berdatangan. Ada empat korporasi yang menawarkan diri untuk bergabung dalam proyek ambisius tersebut.

Empat korporasi itu tergabung dalam Asosiasi Pembenihan Indonesia (API. Yakni International Food Policy Research Institute-Program for Biosafety Systems (IFPRI-PBS), PT Branita Sandhini, PT Dupont Pioneer Indonesia, dan PT Bayer Indonesia.

Perwakilan dari keempat korporasi tersebut diterima Bupati Fadeli di Guest House Pemkab Lamongan, Jum’at (21/10). Usai menerima penjelasan dari Fadeli, mereka kemudian diajak embrio kawasan percontohan peningkatan produktivitas jagung menjadi 10 ton perhektar di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Desa Banyubang Kecamatan Solokuro.

Sidi Asmono, Country Coordinator Indonesia IFPRI-PBS selaku ketua rombongan menyebutkan siap mengawal program pemerintah Kabupaten Lamongan.

“Kami perusahaan yang bernaung dalam Asosiasi Pembenihan Indonesia siap mengawal Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam program peningkatan produksi jagung. Di Kabupaten Lamongan saat ini masih menggunakan benih jagung hibrida, sedangkan di pasar Internasional saat ini sudah menggunakan benih biotek, “ katanya menawarkan diri.

Dengan benih biotek itu, menurut Sidi pendapatan petani akan meningkat beberapa kali lipat, karena harga jualnya nya yang jauh lebih mahal. Juga terbuka peluang pasar yang besar di ASEAN.

Menurut Sidi, Negara pengguna benih jagung biotek, Filipina, saat ini sedang mengalami kesulitan untuk mendapatkan benih. Karena wilayah mereka setiap tahun tertimpa bencana angin topan.

Tawaran melakukan lompatan dengan menggunakan benih biotek, alih-alih benih hibrida sebagaimana yang selama inin sudah jamak diterapkan, rupanya ditanggapi positif oleh Fadeli.

“Jika memang benih (biotek) tersebut lebih unggul, kami bisa langsung loncat menggunakan benih biotek tersebut. Kabupaten Lamongan siap menjadi kawasan percontohan dan pusat pembenihan jagung, namun labelnya harus tetap menggunakan nama Lamongan. Kami ingin memberikan kontribusi pada Indonesia, dari Lamongan untuk Indonesia, “ tambah Fadeli.

Sebelumnya dijelaskan oleh Fadeli, produksi jagung di Lamongan saat ini masih 5,8 ton perhektar. Sementara untuk memulai program meningkatkan produktivitas jagung menjadi 10 ton perhektar tersebut, saat ini sudah dibuat kawasan percontohan di Desa Banyubang Kecamatan Solokuro dengan luasan 100 hektar.

“Fadeli juga menjelaskan bahwa kawasan percontohan itu tahun depan akan diperluas menjadi 1.000 hektar di seluruh kecamatan di Kabupaten Lamongan, “ ungkap Fadeli.

Sementara mantan Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan yang turut dalam rombongan menyebutkan kedatangan mereka ke Lamongan juga untuk memastikan keberhasilan ide Fadeli.

“Kami ingin memastikan bahwa ide Bupati Lamongan Fadeli yang brilian ini bisa berhasil. Yakni mewujudkan peningkatan produktivitas jagung yang saat ini hanya berkisar antara 5 hingga 6,5 ton perhektar menjadi 10 ton perhektar, “ ujar Rusman Heriawan. 

Penulis  : Trias Nurhasanah / Moh Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman

×
Berita Terbaru Update