Lamongan,(metropantura.com) - Banyak cara dalam rangka mem memperingati tahun baru islam 1 muharrom 1938 H. Salah satunya warga masyarakat Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, warga desea tersebut cara memeperingatinya malam tahun baru islam dengan mengadakan pawai obor dan pelepasan lampion.
Sebelum diarak keliling Desa acara tersebut dipusatkan dialun alun Desa, tepatnya didepan Masjid Al-mubarok Sunan Drajat. Antusias masyarakat dalam menyambut tahun baru Islam sangatlah besar apalagi daerah tersebut kental dan identik kaum muslim.
Setelah berkumpul semua para peserta mulai berjalan dengan mengelilingi desa seperti halnya jalan sehat. uniknya masing2 peserta diwajibkan membawa obor.
Kegiatan yang digagas pemuda desa drajat ini sebagai salah satu agenda peringatan hari besar islam. Dalam rangka menghidupkan semangat masayarakat agar dapat memahami makna tahun baru islam. "Semoga dalam kegiatan memperingati malam tahun baru islam 1 muharrom 1938 H ini kita semua dapat memahami makna dari tahun baru islam itu sendiri" ujar Kades Drajat Naillul Fauzi, Sabtu (1/10).
Acara yang dihadiri hampir seluruh masayarakat drajat ini juga sebagai ajang silaturrahmi bagi warga masyarakat Desa Drajat, sehingga diharapkan terciptanya konduktifitas lingkungan desa yang aman.
Eko Wahyu Santoso, ketua pelaksana kegiatan tersebut sangat berharap kegiatan seperti ini dapat terselenggra berkesinambungan, sehingga nantinya dapat menjadi icon dari Desa sendiri dan dapat menjadi destinasi wisata untuk masayarakat.
" Saya pribadi sangatlah berterima kasih kepada masyarakat khusunya warga Desa Drajad, atas dukungan kita semua sehingga terqujudlah acara ini. Dan saya berharap acara ini tidak hanya sekedar untuk meramaikan saja, tapi ini juga bagian dari budaya yang harus kita lestarikan bersama,"ujar Eko kepada wartawan.
Meski kegiatan ini cukup sederhana tetapi bagi masyarakat kegiatan seperti ini perlu dilestarikan, hal tersebut disampaikan Umaroh salah satu peserta pawai obor," Acara seperti ini selain menyenangkan masyarakat, juga bagian dari melestarikan adad dan budaya muslim pesisir. Saya berharap mudah mudahan bisa istiqomah". tutur Umaro salah seorang peserta pawai obor.
Sebelum diarak keliling Desa acara tersebut dipusatkan dialun alun Desa, tepatnya didepan Masjid Al-mubarok Sunan Drajat. Antusias masyarakat dalam menyambut tahun baru Islam sangatlah besar apalagi daerah tersebut kental dan identik kaum muslim.
Setelah berkumpul semua para peserta mulai berjalan dengan mengelilingi desa seperti halnya jalan sehat. uniknya masing2 peserta diwajibkan membawa obor.
Kegiatan yang digagas pemuda desa drajat ini sebagai salah satu agenda peringatan hari besar islam. Dalam rangka menghidupkan semangat masayarakat agar dapat memahami makna tahun baru islam. "Semoga dalam kegiatan memperingati malam tahun baru islam 1 muharrom 1938 H ini kita semua dapat memahami makna dari tahun baru islam itu sendiri" ujar Kades Drajat Naillul Fauzi, Sabtu (1/10).
Acara yang dihadiri hampir seluruh masayarakat drajat ini juga sebagai ajang silaturrahmi bagi warga masyarakat Desa Drajat, sehingga diharapkan terciptanya konduktifitas lingkungan desa yang aman.
Eko Wahyu Santoso, ketua pelaksana kegiatan tersebut sangat berharap kegiatan seperti ini dapat terselenggra berkesinambungan, sehingga nantinya dapat menjadi icon dari Desa sendiri dan dapat menjadi destinasi wisata untuk masayarakat.
" Saya pribadi sangatlah berterima kasih kepada masyarakat khusunya warga Desa Drajad, atas dukungan kita semua sehingga terqujudlah acara ini. Dan saya berharap acara ini tidak hanya sekedar untuk meramaikan saja, tapi ini juga bagian dari budaya yang harus kita lestarikan bersama,"ujar Eko kepada wartawan.
Meski kegiatan ini cukup sederhana tetapi bagi masyarakat kegiatan seperti ini perlu dilestarikan, hal tersebut disampaikan Umaroh salah satu peserta pawai obor," Acara seperti ini selain menyenangkan masyarakat, juga bagian dari melestarikan adad dan budaya muslim pesisir. Saya berharap mudah mudahan bisa istiqomah". tutur Umaro salah seorang peserta pawai obor.
Penulis : Susan
Editor : M Arief Budiman