Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kurangi Resiko Bencana, BPBD Bojonegoro Bentuk Tim Desa Tangguh

Senin, 10 April 2017 | 12.32.00 WIB | 0 Views Last Updated 2017-04-10T12:34:10Z
BOJONEGORO, (metropantura.com) - Untuk menjadi desa lebih tangguh berbasis pengurangan resiko bencana dan mitigasi Bencana, Desa Sarangan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, membentuk Tim Desa Tangguh. Tujuan dibetuknya Tim tersebut supaya masyarakat mampu menjadi kader-kader kemanusiaan atau embrio yang peduli dan bisa melekat dengan bencana. Menurutnya bencana adalah urusan bersama. Senin (10/04/2017).

Acara yang melibatkan beberapa elemen masyarakat ini, dimulai pukul 09:00 Wib dan dipusatkan di Balai Desa Sarangan, menurut Kepala Desa, baru pertamakali di Kecamatan Kanor menyelanggarakan Sosialisasi Pembentukan Desa Tangguh.

"Beberapa elemen masyarakat sudah kami libatkan, undangan meliputi tokoh Masyarakat, Guru, PKK, Karangtaruna, Pemuda. Kelompok Perempuan, ini baru pertama diselenggarakan di Kecamatan Kanor" katanya disela-sela memberi sambutan.

Abdus Salam Menambahkan, dalam ketika mendapat bencana, pihaknya menyampaikan agar warganya tidak melakukan kegiatan minta-minta bantuan ke berbagai tempat, pasalnya dalam hal ini, Bupati Bojonego, Drs H. Suyoto M,Si sangat tidak suka rakyatnya minta-minta ransum ketika mendapat bencana karena terkesan sebagai pengemis.

"Jangan banjir diaggap sebagai bencana. Harapan Desa, warga Sarangan benar-benar menjadi Embrio tangguh sesuai dengan harapan pemerintah daerah, Bupati tidak suka rakyatnya minta-minta ransum ketika mendapat bencana," katanya.

Eko Susanto (50) Pria kelahiran jember jawa timur, selaku Kasi pencegahan kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), juga menyampaikan beberapa hal tentang pengurangan resiko bencana, menurutnya, pertolongan pertama, yang lebih utama diselamatkan adalah bayi, Ibu hamil, lansia sakit-sakitan.

"Masa transisi musim hujan ke kemarau, rentan rawan angin puting beliung, biasanya ditandai dengan udara panas, sumuk, dilangit ada awan yang menggantung, jangan berlindung di bawah pohon, tiang listrik, tembok. Solusinya cepat mencari tempat aman, misalnya sembunyi dibalik meja atau dipan (tempat tidur-red)," tutur Eko Susanto.

Ketua LPBI NU Bojonegoro, Rohmad Maulana menyampaikan beberapa konsep Desa Tangguh Bencana (Destana) dengan latar belakang diantaranya, realitas bencana di Bojonegoro frekuensi dan intensitas tinggi, dampak bencana pada hasil pembangunan dan masyarakat, kewajiban melindungi masyarakat dari dampak bencana, pentingnya PRB dalam pembangunan berkelanjutan, filosofi kearifan lokal akar sosial-budaya dari PRB, perlunya membangun ketangguhan Masyarakat.

"Desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dan dampak-dampak bencana yang merugikan," definisi Desa tangguh Bencana, PERKA BNPB No.1 Tahun 2012.

Definisinya, Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kegidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU No.24 Tahun 2007).

Rencanaya, Pembentukan Desa Tangguh ini bakal digelar empat hari di Desa Sarangan dan dimulai hari ini. Pungkasnya.







Redaktur : Mochamad S
Reporter  : Ali Shodiqin
×
Berita Terbaru Update