GRESIK, (metropantura.com) - Saat ini tengah bermunculan aliran atau kelompok baru yang mengatasnamakan dirinya muslim, paham-paham ini seringkali justru mengedepankan faham yang bertentangan dengan ediologi bernegara. Menyikapi hal itu, Sekolah Tinggi Darut taqwa menggelar sarasehan tentang gerakan radikalisasi dengan dihadiri beberapa narasumber. Acara ini dipusatkan di Aula Pon-Pes Darut Taqwa, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Rabu (25/05/2017).
"Umat islam silahkan menjalankan ajaran Islam dengan sebenarnya, sementara soal bernegara, para Proklamator kita sudah membuat kesepakatan bahwa dasar negara adalah Pancasila," terang kepala staf kodim (Kasdim) Gresik Mayor Sampak saat memberikan ceramah pagi tadi.
Lebih lanjut, Kasdim Gresik Mayor Sampak memaparkan, "Para perumus dasar negara Republik Indonesia yang baru merdeka itu mayoritas Islam baik dari NU dan Muhammadiyah, dan mereka sudah sepakat dengan dasar Pancasila, dan membuang kata dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya, kalau saat ini tiba tiba ada yang mencoba untuk mengubah, berarti musuh negara dan musuh kita bersama," papar perwira yang pernah kuliah di IAIN Surabaya itu.
Bicara soal sejarah, Kepala Kesbang Kabupaten Gresik Khoirul Huda ikut memberikan pemaparan mengenai HTI yang mencoba untuk merubah negara ini menjadi negara khilafah. Di Indonesia pandangan seperti itu, kata Khoirul Huda, jelas tidak ada sejarahnya. Dalam kesempatan itu pihaknya berharap agar masyarakat kalau menjumpai orang yang menyebarkan faham negara khilafah, untuk segera melapor ke aparat setempat.
Sementara, Di Ponpes Ihyaul Ulum Desa Dukun Anyar Kecamatan Dukun juga berlangsung ceramah kebangsaan bagi siswa SMA Ihyaul Ulum, dan pematerinya juga dari Polri dan TNI. Babinsa setempat Serma Yuni Kurniawan yang memberikan ceramah mengingatkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan Lil Al-Amin, dan jauh dari kekerasan.
Asal muasal agama masuk dibumi Indonesia itu kemudian diterangkan Kasdim saat mengisi puncak acara, "Kalau ada yang memaksakan faham khilafah di bumi Indonesia, itu tidak pernah belajar sejarah," jelas Mayor Sampak di depan siswa siswi SMA yang juga santri ponpes. Acara ini di Nara sumberi oleh Kepala Kesbangpol Kab Gresik, Kodim Gresik.
Redaktur : Mochammad S
Reporter : Ali Shodiqin
"Umat islam silahkan menjalankan ajaran Islam dengan sebenarnya, sementara soal bernegara, para Proklamator kita sudah membuat kesepakatan bahwa dasar negara adalah Pancasila," terang kepala staf kodim (Kasdim) Gresik Mayor Sampak saat memberikan ceramah pagi tadi.
Lebih lanjut, Kasdim Gresik Mayor Sampak memaparkan, "Para perumus dasar negara Republik Indonesia yang baru merdeka itu mayoritas Islam baik dari NU dan Muhammadiyah, dan mereka sudah sepakat dengan dasar Pancasila, dan membuang kata dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya, kalau saat ini tiba tiba ada yang mencoba untuk mengubah, berarti musuh negara dan musuh kita bersama," papar perwira yang pernah kuliah di IAIN Surabaya itu.
Bicara soal sejarah, Kepala Kesbang Kabupaten Gresik Khoirul Huda ikut memberikan pemaparan mengenai HTI yang mencoba untuk merubah negara ini menjadi negara khilafah. Di Indonesia pandangan seperti itu, kata Khoirul Huda, jelas tidak ada sejarahnya. Dalam kesempatan itu pihaknya berharap agar masyarakat kalau menjumpai orang yang menyebarkan faham negara khilafah, untuk segera melapor ke aparat setempat.
Sementara, Di Ponpes Ihyaul Ulum Desa Dukun Anyar Kecamatan Dukun juga berlangsung ceramah kebangsaan bagi siswa SMA Ihyaul Ulum, dan pematerinya juga dari Polri dan TNI. Babinsa setempat Serma Yuni Kurniawan yang memberikan ceramah mengingatkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan Lil Al-Amin, dan jauh dari kekerasan.
Asal muasal agama masuk dibumi Indonesia itu kemudian diterangkan Kasdim saat mengisi puncak acara, "Kalau ada yang memaksakan faham khilafah di bumi Indonesia, itu tidak pernah belajar sejarah," jelas Mayor Sampak di depan siswa siswi SMA yang juga santri ponpes. Acara ini di Nara sumberi oleh Kepala Kesbangpol Kab Gresik, Kodim Gresik.
Redaktur : Mochammad S
Reporter : Ali Shodiqin