Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Terkait 6 Jenazah Santri , Wabub Qosim : Saya betul - betul menyesalkan Panitia Outbond

Kamis, 18 Mei 2017 | 16.04.00 WIB | 0 Views Last Updated 2017-05-18T10:42:01Z
GRESIK, (metropantura.com) Sebanyak enam Santri Pon-Pes Mambaus Sholihin dikabarkan tewas tenggelam saat mengikuti kegiatan Outbond. Peristiwa tersebut terjadi di area bekas galian C Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Kamis (18/05/2017).

Dalam kegiatan tersebut, diikuti sebanyak 265 anak, sementara enam diantaranya dipastikan meninggal dunia, diduga tenggelam dikedalaman Bekas galian C sekitar 1,5 meter. Enam santri tersebut saat ini sudah dilarikan di Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik guna pemeriksaan lebih lanjut.

Berikut Data Santri Yang Tercatat Meninggal Dunia.

1. Saifuddin Zuhri Subagiyo, Alamat Desa Nglanjuk Kecamatan Cepu Mblora, Jawa Tengah.

2. Sholahuddin Achmad, Alamat Desa Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Surabaya

3. M. Royi Amanullah Rusydi Subagiyo, Alamat Desa Jemur Wonosari Surabaya

4. Ahmad Syaf'i, Alamat Desa Moro Pelang Kecamatan Mbabat Lamongan

5. Ahmad Rohman Nafis, Alamat Desa Moro Krembangan Kecamatan Krembangan Surabaya

6. Yosar muhammad Ardiyansyah Putra Nafi, Alamat Desa Petiken Kecamatan Driyorejo Gresik

Sementara menurut Wabub Qosim, usai mendapat kabar tentang tenggelamnya enam santri tersebut, pihaknya mengaku sangat shock. Sebab, enam santri tersebut, menurutnya saat ini sepatutnya merasa bahagia, karena habis bersusah payah menyelesaikan tugas soal ujian negara.

"Atas nama pemerintah Kabupaten Gresik, saya betul-betul Shok ini ya, yang pertama kita sedang bergembira, karena kegiatan ujian, baik jenjang SLTA, SLTP, maupun SD ini sudah selesai, dan hasilnya menggembirakan kita semua,"terang Wabub Qosim usai melihat enam jenazah di RSUD Ibnu Sina Gresik.

Lebih lanjut Qosim mengatakan, " tau-tau kita mendapat kabar, ada anak-anak kita tercinta calon pemimpin bangsa yang terkena musibah tenggelam, dengan jarak yang tidak terlalu lama dengan kejadian di Ketanen beberapa waktu lalu," lanjut Wabub Qosim

Lebih jauh Qosim mengungkapkan, "Ini gimana teman- teman dilapangan kok todak mau belajar, dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Jadi atas nama pemerintah kabupateb gresik, Saya betul-betul menyesalkan," Pungkasnya

Senada dengan Wabub Qosim, Kepala BPBD Gresik, Abu Hasan mengatakan, tentu dirinya juga sama merasakan apa yang sedang dirasakan Wakil Bupati Gresik Itu.

"Tentu merasa kaget, menyesal banget, kenapa kegiatan-kegiatan yang dilakukan seperti ini kok tidak mau belajar dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Dulu di Semen, juga ada anak yang terjebur ditelaga, kemaren di Ketanen, anak-anak Pramuka tenggelam bahkan dengan gurunya. Di pemandian pasir putih, Delegan, juga ada," seperti disampaikan Wabub Qosim yang didampingi kepala BPBD Gresik.

Harusnya ketika melakukan outbond atau apapun sebelumnya yang berkaitan dengan tempat-tempat alam terbuka itu perencanaannya harus matang, siapa yang bertanggung jawab lapangan yang akan digunakan ini misalnya berhubungan dengan air ya harus di cek, luasnya berapa kedalamnya berapa sanggup menampung berapa siswa bahkan tingkat kesehatan anak-anak kemapuan mereka berenenang itu juga harus di cek, pelatih harus tahu, kenapa karena ketika berhubungan dengan air keram bisa menyebabkan tenggelam dan lain sebagainya. Pungkasnya.

Selain itu wabub meminta kepada pihak polisi untuk segara mengusut panitia dilapangan untuk lebih jelasnya. Hingga berita ini diturunkan, Pihak Pon -Pes Mambaus Sholihin dan panitia belum bisa dimintai keterangan yang cukup jelas. 




Redaktur : Mochammad S
Reporter  : Ali Shodiqin
×
Berita Terbaru Update