Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Indonesia Belum Sukses Mengentas Kemiskinan

Jumat, 02 Juni 2017 | 22.25.00 WIB | 0 Views Last Updated 2017-06-02T15:55:23Z
GRESIK, (metropantura.com) - Ketua umum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Setya Novanto, melakukan silaturrahmi bersama ulama dan tokoh masyarakat di pendopo Kabupaten Gresik.

Dalam lawatannya, Setnov yang juga sebagai ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar beserta rombongan disambut langsung seluruh Forkopimda Kabupaten Gresik.

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, berkesempatan menyampaikan program-program yang telah terlaksana selama beliau menjabat Bupati Gresik.

"Saya mau melaporkan bahwa di Kabupaten Gresik saat ini sudah berdiri Stadion GJS bertaraf Nasional, gedung kesenian Poesponegoro, bandara di pulau bawean dll," jelas Sambari, Jum'at (02/06/2017).

Hal itu disambut baik oleh Setnov, Ia merasa bangga tentang apa yang telah dicapai Bupati. Selain silaturtahmi, ketua DPR RI juga ingin mendengarkan langsung inspirasi dan masukan dari masyarakat serta pemerintah daerah.

Selain itu, Setnov juga memaparkan kinerja pemerintah pusat dalam bidang perekonomian. Dia menilai ekonimi di Indonesia masih dalam kondisi membaik.

"Kinerja perekonomian Indonesia, beberapa tahun terakhir ini masih cukup baik. Ditengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian ekonomi kita, dan masih dapat tumbuh 5,1% dimana invesmen drip kita semakin meningkat, sehingga semakin percaya diri mengahadapi persaingan global," terang Setnov di pendopo Gresik.

Sementara menurutnya, tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia sekarang hampir berhasil diturunkan. Namun Indonesia masih ada dua puluh tuju juta lebih rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan. "Kelambatan ekonomi juga mengakibatkan lambatnya penurunan angka pengangguran," paparnya.

Dijelaskannya, walaupun pemerintah sudah berhasil menurunkan angka dini rasio dari 0,41 menjadi 0,38 tetapi kesenjangan dimasyarakat masih cukup laben. 1% orang indonesia menguasai 55% aset lahan untuk pertanian yang semakin sempit dan nilai tukar petani juga semakin menurun.

"Pemerintah hanya gencar melakukan pembagunan infrastruktur, pembangunan tol laut, pembangunan waduk, bendungan, percepatan pembagunan daerah pinggiran dan perbatasan," ujar Setnov.

Dia menambahkan, bidang sosial politik sedang menghadapi tantangan dimasyarakat, seperti munculnya paham dan ajaran yang ingin mengganti Pancasila dengan Ideologi lain.

"Ada sikap tidak toleran, rasa permusuhan dan penyebaran berita-berita palsu melalui media sosial, dimana masyarakat terbelah karena perbedaan pilihan dalam Pilkada serta munculnya politik identitas yang membawa sara'." Tambahnya.

Namun, menurutnya disisi lain ada hal positif dalam keberhasilan melaksanakan demokrasi menjadi acuan dari negara-negara lain. "Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar ketiga didunia setelah amerika serikat dan India. Indonesia juga menjadi contoh penerapan dalam lslam. Dan demokrasi dapat berjalan dan saling menguatkan," pungkasnya.





Redaktur : Mochammad S
Reporter : Ali Shodiqin
×
Berita Terbaru Update