×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Merasa Dikadali, Warga Stop Proyek Pipanisasi Tak Berizin

Senin, 12 Juni 2017 | 11.43.00 WIB | 0 Views Last Updated 2017-06-12T04:43:06Z
GRESIK, (metropantura.com) - Dugaan menyalahi aturan pengerjaan proyek pipa gas milik Pertamina Gas disepanjang jalan Desa Kedanyang arah Desa Banjarsari semakin mengerucut. Pasalnya ratusan warga yang terkena dampak proyek tersebut sepakat menghentikan aktivitas tersebut dalam bentuk apapun sebelum pihak pengerjaan menepati janjinya. Senin, (12/6).

Sambil membentangkan poster bertulisan "Hentikan Proyek Pipanisasi Tak Berizin (Bodong) ratusan warga tersebut juga menuntut fasilitas di kembalikan seperti semula.

"Kami disini hanya memfasilitasi warga masyrakat di mana apa yang di janjikan pihak proyek hingga saat ini belum juga terealisasi. Dan terkait aksi demo warga menuntut itu sah sah saja dan memang itu faktanya." Ujar Novan saat dikonfermasi terkait demo tersebut.

Selain itu, dalam aksinya masyarakat juga menyampaikan bahwa proyek tersebut dikerjakan terkesan asal asalan tidak seperti apa yang disosialisasikan kepada masyarakat sebelum proyek berjalan waktu.

"Pada waktu itu pihak proyek menyampaikan penanaman pipa akan di tanam di tepi jalan, kenyataan tidak pipa malah di tanam di tengah jalan dan itupun terkesan asal asalan cara menutupun hanya memakai tanah bekas galian kan gak bagus dan itu sangat membahayakan masyarakat di sekitar," ujar Nur Arifin saat berorasi.

Selain itu Arifin juga menyampaikan. Adanya pohon pohon yang dilakukan penebangan oleh pihak proyek akan di ganti sampai sekarang juga belum ada ganti, anehnya ketika salah satu warga menanyakan hal tersebut malah saling lempar.

"Jalan tersebut satu satunya jalan alternatif yang menghubungkan antara Kedanyang dan Banjarsari utuk menguraikan ketika ada kemacetan nyatanya pengerjaanyapun sudah menyalahi aturan dengan apa yang disampaikan kepada masyarakan. Semua ini jelas warga sekitar yang terkena dampak langsung. Terus bagaimana kalau terus seperti ini." Tambahnya.

Sayangnya Muksin, salah satu pewakilan dari proyek tersebut saat di konfermasi belum bisa menjelasan baik tekait pemasangan pipa yang diduga tidak sesuai aturan awal maupun terkait kompensasi warga pihaknya belum bisa menjelaskan.

Muksin hanya mengatakan, bahwa permasalahan ini menurutnya agak lama karena tumpang tumbuh, selain itu pihaknya juga mengakuhi bahwa lamanya berurusan dengan masyarakat hingga saat ini belum terealisasi juga masalah teknis.

"Pemasalahan ini kami mengakuhi memang agak lama, dan nanti kita akan jelaskan semua. Soalnya disni kita hanya terima lahan, lahan kita kerjakan itu saja. Karena ini urusan teknis,"pungkas Muksin saat dikonfermasi.




Redaktur : Mochammad S
×
Berita Terbaru Update