GRESIK, (metropantura.com) - SD Muhammadiyah 2 GKB, Kabupaten Gresik menggelar pondok Ramadhan dengan diisi kegiatan Imtihan (ujian) hafalan Al Quran. Sebanyak 122 siswa kelas 6 antusias mengikuti kegiatan ujian ini, Sabtu (3/6).
"Alhamdulillah, dengan jerih payah akhirnya anak-anak berhasil menghafal 3 juz ketika akan lulus dari SD Muhmmdiyah GKB 2 ini," ujar Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2 GKB, M. Nor Qomari, Minggu (4/6).
Kegiatan Imtihan tersebut merupakan tolak ukur keberhasilan pelajaran Al Qur'an di kelas serta program ekstrakurikuler tahfidzul qur'an.
Ujian hafalan tersebut dipimpin tim munaqisy (penguji). Sementara hafalan yang diujikan sendiri dibagi menjadi 3 kategori diantaranya, Jayyid bagi yang menghafal juz 30, Jayyid Jiddan bagi yang menghafal Juz 29 dan 30 serta Mumtaz bagi yang menghafal Juz 28,29 dan 30.
"Metode hafalan dengan cara memuroja'ah (mengulang-ulang) hafalan minimal 4 setiap awal pelajaran dan setiap pelajaran al-Qur'an," tuturnya.
Selain itu, Nor Qomari menambahkan, metode yang digunakan dalam mempelajari dan membaca Al-Quran ialah metode tajdid yang kurikulumnya sudah dibakukan oleh pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
"Dari kegiatan ini, kita berharap muncul generasi qur'ani yang dapat dijadikan teladan bagi anak-anak seumurnya secara khusus," pungkas Nor Qomari.
Redaktur : Mochammad S
Reporter : Yudi Handoyo
"Alhamdulillah, dengan jerih payah akhirnya anak-anak berhasil menghafal 3 juz ketika akan lulus dari SD Muhmmdiyah GKB 2 ini," ujar Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2 GKB, M. Nor Qomari, Minggu (4/6).
Kegiatan Imtihan tersebut merupakan tolak ukur keberhasilan pelajaran Al Qur'an di kelas serta program ekstrakurikuler tahfidzul qur'an.
Ujian hafalan tersebut dipimpin tim munaqisy (penguji). Sementara hafalan yang diujikan sendiri dibagi menjadi 3 kategori diantaranya, Jayyid bagi yang menghafal juz 30, Jayyid Jiddan bagi yang menghafal Juz 29 dan 30 serta Mumtaz bagi yang menghafal Juz 28,29 dan 30.
"Metode hafalan dengan cara memuroja'ah (mengulang-ulang) hafalan minimal 4 setiap awal pelajaran dan setiap pelajaran al-Qur'an," tuturnya.
Selain itu, Nor Qomari menambahkan, metode yang digunakan dalam mempelajari dan membaca Al-Quran ialah metode tajdid yang kurikulumnya sudah dibakukan oleh pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
"Dari kegiatan ini, kita berharap muncul generasi qur'ani yang dapat dijadikan teladan bagi anak-anak seumurnya secara khusus," pungkas Nor Qomari.
Redaktur : Mochammad S
Reporter : Yudi Handoyo