Para peserta penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Golkar foto bersama usai pemaparan visi dan misi. |
Hal itu disampaikan oleh enam bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang mengikuti penjaringan Golkar di Hotel Royal, Trawas, Mojokerto, Sabtu (28/12). Masing masing calon mengatakan siap menuntaskan problem banjir luapan Kali Lamong dan menegakkan hukum di Kabupaten Gresik.
Enam bakal calon tersebut adalah Ketua DPD Golkar Gresik Ahmad Nurhamim (Anha), Ketua PKB Gresik Moh. Qosim, Bendahara DPD Nasdem Gresik Tri Putro Utomo, Ketua Gerindra Gresik Asluchul Alif, Ketua PPP Gresik Achmad Nadlir, dan Muhammad Nuh.
Penyampaian visi dan misi dipandu langsung oleh panelis Sekretaris DPD Golkar Gresik Atek Riduan, bersama Wakil Ketua Andi Fajar Yulianto, dan Agus Wiyono.
Qosim yang saat ini masih menjabat sebagai wakil Bupati Gresik, dan akan maju diperhelatan pilkada 2020 mendatang mengatakan, penanganan problematika banjir luapan Kali Lamong membutuhkan komitmen bersama, antara eksekutif dan legislatif, serta sinergitas dengan pemerintah provinsi dan pusat melalui Balai Besar Bengawan Solo (BBWS).
"Saya yakin dengan komitmen ini, banjir Kali Lamong bisa teratasi. Kali Lamong kalau ditata dengan baik juga bisa bermanfaat ekonomis bagi masyarakat seperti dibuatkan areal untuk pemancingan dan lainnya," katanya.
Selain itu ia juga menyinggung terkait penegakan hukum, Qosim juga menyatakan dirinya sangat mendukung melalui perbaikan tata kelola birokrasi agar berjalan sesuai dengan aturan berlaku.
Senada dengan Qosim, menurut Achmad Nadir, kunci penanganan banjir Kali Lamong ada pada pemangku kebijakan dan para pihak terkait, mulai Pemkab Gresik, Provinsi, dan Pusat. "Yang terpenting kesiapan anggaran, kemudian eksekusi. Di bidang penegakan hukum saya kalau terpilih jadi bupati akan konsen dalam penegakan hukum," terangnya.
Sementara Tri Putro Utomo menyatakan dirinya akan konsen dalam perbaikan kesehatan, pendidikan, dan program prioritas apabila ditakdirkan bisa maju pada Pilbup Gresik 2020 dan terpilih. "Program prioritas tersebut di antaranya penangan banjir Kali Lamong dan penyediaan air bersih bagi semua lapisan masyarakat," katanya.
Sedangkan Asluchul Alif menyatakan, penangan banjir Kali Lamong butuh konsentrasi dan keseriusan pemerintah. Tak hanya sekadar diprogram dan dianggarkan, namun harus eksekusi. "Sudah berapa kali DPRD menganggarkan untuk Kali Lamong, namun anggaran kembali (tak terserap) karena tak ada eksekusi nyata," pungkasnya.(bud/sgg)