×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Enam Dari Sepuluh Pendaftar Bacabup di Golkar Gresik, Hadir Ikuti Penyampaian Visi Misi

Minggu, 29 Desember 2019 | 11.44.00 WIB | 0 Views Last Updated 2019-12-29T04:44:54Z
Para peserta penjaringan bacabup dan bacawabup yang digelar DPD Golkar Gresik saat mengikuti pemaparan visi dan misi di Trawas, Mojokerto.
Gresik, (metropantura.com) Salah satu bagian dari bukti keseriusan maju sebagai bakal calon bupati (Bacabup) 2020 digresik mulai dari pendaftaran pengambilan berkas hingga mengembalikannya sampai proses tahapan pemaparan visi dan misi adalah salah satu sarat yang harus dilaluhi oleh Partai berlambang pohon beringin.

Untuk membuktikan hal tersebut, mulai kemarin Sabtu (28-29/12/2019) DPD Golkar Kabupaten Gresik mengundang pendaftar untuk mengikuti penyampaian visi misi yang diselenggarakan di Hotel Royal, Trawas Mojokerto.

Enam dari sepuluh bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang mengikuti penjaringan DPD Golkar Gresik hadir mengikuti pemaparan visi dan misi tersebut.

Mereka adalah Ketua DPD Golkar Gresik Ahmad Nurhamim (Anha), Ketua PKB Gresik Moh. Qosim, Bendahara DPD Nasdem Gresik Tri Putro Utomo, Ketua Gerindra Gresik Asluchul Alif, Ketua PPP Gresik Achmad Nadlir, dan Muhammad Nuh.

Sementara empat pendaftar lainnya tak hadir. Mereka adalah Wakil Sekretaris DPC PD Gresik Suberi, Pengusaha Sueb Abdullah, mantan Kepala DPMPTSP Agus Mualif, dan Achmad Effendy Noor.

Ahmad Nurhamim dalam sambutannya menyatakan, pemaparan visi dan misi bacabup dan bacawabup ini dalam rangka memenuhi mekanisme penjaringan yang dilakukan partai.

"Pemaparan visi dan misi juga sebagai tindaklanjut juklak Nomor 6 tahun 2016," katanya.

Ia juga menjelaskan alasan menggelar kegiatan tersebut di Trawas, Mojokerto, karena Golkar punya sejarah manis saat menetapkan Sambari-Qosim sebagai calon bupati dan wabup dalam Pilkada 2005.

Sementara Wakil Ketua DPD I Golkar Jatim Wahid menyatakan, penentuan rekom oleh DPP nantinya berdasarkan elektabilitas masing-masing calon. Di samping calon juga harus punya modal finansial yang jelas. "Tak cukup hanya modal berani, minimal punya anggaran untuk saksi," pungkasnya.

Diketahui, pada 2020 mendatang, ada 19 kabupaten/kota di Jawa Timur yang akan menggelar Pilkada Serentak, salah satunya Kabupaten Gresik.(bud/sgg)
×
Berita Terbaru Update