Petugas gabungan BPBD, Polairud, dan Basarnas saat pencarian korban. |
Korban yang diduga depresi karena tak kunjung mendapat pekerjaan, menurut keterangan orang tua korban beberapa hari ini memang korban tetlihat murung dan baru tadi sore berpamitan mau pergi kerumah temannya dengan mengendarai motor Honda Supra X125 Nopol W 6853 MH. ” Tadi sebelum (upaya bunuh diri, Red) dia berpamitan ke saya mau ke rumah temannya. Tapi sudah saya larang. Jangan nak,” ujar Zainul (52) ayah korban saat dikonfirmasi.
Bahkan, lanjut Zainul, ayah korban. Untuk bisa anaknya segera mendapatkan pekerjaan dirinya rela mengajukan pensiun dini dari sebuah perusahaan dimana dirinya bekerja, agar supaya pekerjaannya itu digantikan oleh anaknya. Namun permintaan pensiun dini belum juga disetujui oleh perusahaannya dan hal ini membuat korban tidak sabar hingga nekat melakukan bunuh diri pada Minggu (12/1), sekira pukul 17.30 WIB.
Dari pantauan ditempat kejadian musibah (TKM) hingga Senin (13/1), tim gabungan terus berupaya mencari korban dengan menyusuri lokasi kejadian hingga jarak beberapa kilometer. Namun, hingga pukul 17.00 WIB, tim belum menemukan keberadaan korban.
Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito menyatakan, pencarian ini juga dibantu oleh Muspika Bungah, Puskesmas Bungah, PMI, RAPI, MTA, perangkat Desa Abar-Abir, Destane Bedanten, Komunitas Nelayan Pangkahwetan, dan Komunitas Nelayan Randuboto.
Menurut Tarso, pencarian yang dilakukan sejak semalam hingga pagi tadi dilakukan dengan menyusuri tempat kejadian musibah (TKM) Jembatan Sembayat hingga beberapa kilometer. "Tim sudah mencari hingga penyisiran sampai pos Ngaren Desa Sungonlegowo, Bungah. Sejauh ini, belum menemukan korban," pungkas Tarso.(sgg)