Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana alam hidrometeorologi yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Gresik pada Rabu (8/1/2020). |
“Mari kita duduk bersama dan kita tidak saling menyalahkan. Kita saling berbagi tugas masing-masing, tugas apa yang kita laksanakan ?. Normalisasi yang bagaimana ? mari kita bicara yang lebih tehnis. Karena untuk merealisasikan program ini tidak cukup setahun”.
Pernyataan ini disampaikan oleh Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana alam hidrometeorologi yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Gresik pada Rabu (8/1/2020). Bupati melanjutkan sambutannya, katanya.
“Wilayah Gresik yang dilalui Kali lamong sepanjang 50,7 kilometer. Untuk normalisasi Kali Lamong, kita harus membebaskan tanah sekitar 500 hektar lebih. Perkiraan biaya pembebasan tanah tersebut sekitar Rp. 594 miliar” tandasnya.
Bupati juga membeberkan tentang diterimanya surat dari Menteri Dalam Negeri terkait bencana banjir.
Ada 5 hal yang ditanyakan Menter Dalam Negeri yaitu pendirian posko kesiap siagaan, menyiap siagakan instansi dan koordinasi dengan TNI Polri, Menyiapkan sarana prasarana, mengalokasikan belanja tak terduga untuk bencana dan menyebar luaskan informasi potensi bencana yang dirilis BMKG kepada masyarakat.
“Terkait surat Menteri Dalam negeri tersebut. Kami tak hanya sekedar menjawab tapi sudah kami laksanakan sejak awal” tegas Sambari.
Lebih jauh Bupati menginventarisir wilayah potensi bencana banjir kali lamong yaitu wilayah kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Menganti dan Cerme. Sedangkan di perbatasan kali Surabaya ada wilayah Wringinanom dan Driyorejo.
“Meski semalam masih ada genangan air, tapi pagi ini sesuai laporan masing-masing Camat, untuk wilayah Balongpanggang air sudah surut. Cerme genangan air masih ada di Morowudi dan iker-iker geger. Wilayah Benjeng genangan ada di Ds. Deliksumber sedangkan jalan raya sudah surut. Ketinggian air 10-20 cm” kata Sambari.
Apel kali ini dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim. Tampak juga seluruh anggota Forkopimda Gresik hadir pada kegiatan tersebut. Selain itu perwakilan dari Forkopimpda Jawa Timur juga hadir.
Mereka masing-masing dari Polda Jawa Timur, yang diwakili oleh Dansat Brimog Polda Jatim Kombespol I Ktut Gde Wijatmika. Asisten Teritorial Kasdam V Brawijaya Kol. Inf. Singgih Pambudi A. Danrem Kolonel Sudariyanto.
Pada upacara kali ini seluruh kekuatan sarana dan prasarana dalam penanggulangan bencana ju dikerahkan. (sgg)
Lebih jauh Bupati menginventarisir wilayah potensi bencana banjir kali lamong yaitu wilayah kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Menganti dan Cerme. Sedangkan di perbatasan kali Surabaya ada wilayah Wringinanom dan Driyorejo.
“Meski semalam masih ada genangan air, tapi pagi ini sesuai laporan masing-masing Camat, untuk wilayah Balongpanggang air sudah surut. Cerme genangan air masih ada di Morowudi dan iker-iker geger. Wilayah Benjeng genangan ada di Ds. Deliksumber sedangkan jalan raya sudah surut. Ketinggian air 10-20 cm” kata Sambari.
Apel kali ini dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim. Tampak juga seluruh anggota Forkopimda Gresik hadir pada kegiatan tersebut. Selain itu perwakilan dari Forkopimpda Jawa Timur juga hadir.
Mereka masing-masing dari Polda Jawa Timur, yang diwakili oleh Dansat Brimog Polda Jatim Kombespol I Ktut Gde Wijatmika. Asisten Teritorial Kasdam V Brawijaya Kol. Inf. Singgih Pambudi A. Danrem Kolonel Sudariyanto.
Pada upacara kali ini seluruh kekuatan sarana dan prasarana dalam penanggulangan bencana ju dikerahkan. (sgg)