×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Polres Lamongan Berhasil Bekuk Specialis Begal Payudara Dalam Bus Antar Kota

Jumat, 17 Januari 2020 | 21.46.00 WIB | 0 Views Last Updated 2020-01-17T14:46:46Z
Kapolres Lamongan, AKBP Harun saat merilis ungkap kasus pencabulan
Lamongan,(metropantura.com) Jajaran Polres Lamongan berhasil meringkus komplotan begal payudara yang selama ini meresahkan masyarakat dan penumpang bus antar kota dalam propinsi.

M Khusnul (37) pria asal Desa Banjaran Kecamatan Baureno Bojonegoro ini tak berkutik setelah dicokok polisi atas laporan korban pelecehan didalam bus tersebut.

Kapolres Lamongan, AKBP Harun, mengatakan, aksi pelecehan tersebut terjadi saat korban dan pelaku duduk bersebelahan di dalam bus tujuan Bojonegoro dari terminal Purabaya, Bungurasih, Kabupaten Sidoarjo.

"Di bus itu ada korban duduk di baris kursi berisi 3 orang, yaitu tersangka, korban dan satu penumpang lagi juga perempuan," kata Harun, saat rilis di Mapolres Lamongan, Jumat (17/1/2020).

Ketika bus diberangkatkan, tersangka mulai melakukan aksinya dengan meraba-raba. Namun saat itu, kata Harun, korban diam saja karena merasa ketakutan.

"Setelah digerayangi beberapa kali kemudian korban berontak setelah tersangka ini melakukan peremasan pada payudara korban, kemudian korban memberitahukan kepada keluarganya dan meminta untuk melapor ke polisi," tuturnya.

Setelah mendapat laporan dari orang tua korban, petugas kepolisian pun bergerak dan menunggu bus yang ditumpangi korban dan tersangka tiba di Babat.

"Setelah bus sampai di Babat polisi melakukan penangkapan di pemberhentian bus. Pelaku ini sempat kabur, kemudian berhasil kita tangkap. Dia dijerat dengan Pasal 289 KUHP tentang tindak pidana pencabulan," ujar Harun.

Harun menambahkan, selain begal payudara, polres lamongan juga mengamankan penjahat seksual meraka adalah Sarju (41), warga Modo, Lamongan.

Dia ditangkap setelah dilaporkan menyetubuhi keponakannya sendiri yang berusia 15 tahun.

Kejahatan itu dilakukan di rumah korban saat korban hanya bersama bapaknya yang terbaring lemah karena stroke. Saat itu, ibu korban sedang bekerja di sawah.

"Dalam penyidikan polisi, terungkap bahwa kejahatan itu sudah dilakukan 4 kali. Kini, korban pun hamil 4 bulan." katanya.

Lebih lanjut Harun berpesan, melihat peristiwa yang dinilainya miris itu, ia mengajak warga masyarakat untuk melindungi anak anaknya.

"Jangan sampai kejadian semacam ini kembali terulang di Lamongan, " pungkasnya.(sgg).
×
Berita Terbaru Update