Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gara Gara Tidak Menafkahi Ibunya, Anak Tiri Pukul Takmir Masjid Hingga Tewas

Rabu, 22 Juli 2020 | 18.46.00 WIB | 0 Views Last Updated 2020-07-22T11:46:46Z
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto saat meminta keterangan kepada tersangka Moh Masudi Hidyatullah alias Dayat
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto saat meminta keterangan kepada tersangka Moh Masudi Hidyatullah alias Dayat 
Gresik
, metropantura.com - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gresik akhirnya berhasil membekuk pembunuh Askuri Warga Desa Serah Kecamatan Panceng Gresik yang diketahui meninggal dengan bersimbah darah dikamar rumahnya pada Minggu (5/7/2020) pekan lalu dengan alasan tidak menafkahi ibu kadungnya. Rabu (23/7).

Memang penyebab kematian seorang pengurus takmir masjid tersebut diketahui menyiasakan berbagai pertanyaan. Askuri yang sebelumya diketahui segar bugar tiba tiba dikabarkan meninggal dengan tidak wajar dengan bersimbah darah.

Melihat kematian korban yang tidak wajar akirnya masyarakat melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Bahkan atas dasar laporan tersebut akhirnya polisi melakukan penyelidikan dan pembongkaran makam Askuri pada Senin (20/7) kemarin untuk dilakukan autopsi.

Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto dikonfirmasi saat merilis beberapa kasus dihalaman Mapolres Gresik membenarkan kejadian tersebut, pihaknya mengatakan selain menangkap dan mengamankan beberapa kasus pidana pihaknya juga mengamankan pelaku pembunuhan.

“Kami menangkap pelaku penganiayaan hingga menyebabkan orang lain meninggal dan sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Tersangka adalah Moh Masudi Hidyatullah alias Dayat yang merupakan anak tiri korban Askuri warga Desa Bungah Kecamatan Bungah,” kata Kapolres dihadapan  wartawan, Rabu (22/7/2020).

Lebih lanjut Kapolres mengungkapkan, peristiwa itu berawal pada Minggu (5/7) pekan lalu sekira pukul 19:30, dan saat itu tersangka bertamu dirumah Askuri yang tak lain adalah ayah tiri tersangka dengan maksut mempertayakan hubungan antara korban dan ibu kandungnya yang dikabarkan ada kerengangan.

Lebih lanjut Kapolres mengatakan, saat bertatap muka dan menayakan terkait hubungan ibu kandunganya disitu korban tidak terima dengan omongan tersangka dan emosi hingga korban dan tersangka kemudian terlibat adu mulut hingga terjadi aksi dorong mendorong dan pemukulan. 

Tidak berhenti disitu, lanjut Kapolres, menurut keterangan tersangka bahkan tersangka awalnya diusir oleh korban dengan mendorong tubuh tersangka keluar dari rumah. Dorong doronganpun terjadi antara korban dan tersangka hingga terjadi pemukulan.

"Karena merasa kesakitan dan jengkel, gantian tersangka memukul kepala korban sebanyak satu kali mengenai pelipis kepala korban hingga jatuh tersungkur." Ujarnya.

Saat jatuh, masih kata Kapolres, kepala korban membentur lantai hingga menyebabkan luka di kepala dan mulutnya mengeluarkan darah. Setelah tahu korban jatuh, tersangka meninggalkan rumah. 

“Korban baru diketahui meninggal dunia beberapa saat kemudian,” ujar Kapolres Gresik didampingi  Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga.

Meski awalnya tidak ada laporan, sejumlah warga curiga saat prosesi pemakaman ada luka di pelipis kepala korban dan melaporkan hal itu ke pamong desa serta diteruskan ke polisi. “Kami mendapatkan informasi kejadian ini pada Minggu malam sehari setelah kejadian dan akhirnya Polisi selanjutnya melakukan penyelidikan dan menemukan titik terang kematian korban pasca insiden di rumah Askuri." Tambahnya.

"Dari hasil penyelidikan dan keterangan saksi, polisi kemudian menangkap tersangka di rumah kepala desa Bungah Kecamatan Bungah. Saat itu tersangka kami interogasi dan mengakui perbuatannya bahwa dia memang yang memukul kepala korban hingga terjatuh,” pungkas Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto.(bud/sgg).
×
Berita Terbaru Update