Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Wujudkan Kesetaraan dan Peningkatan Pelayanan Publik, Pemkab Bojonegoro Gelar Pembelajaran Bahasa Isyarat

Sabtu, 24 Februari 2024 | 23.01.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-24T16:02:53Z
Bojonegoro, metropantura.com

Pembelajaran Kelas Bahasa Isyarat yang digelar Sabtu (24/2/2024) berlangsung penuh keceriaan. Bertajuk 'Gerakanku Bahasa Untukmu', kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga di Andrawina Ballroom, Aston Hotel Bojonegoro.

Bertagar KamiBisaTanpaTapi, para tamu undangan juga berkesempatan belajar bahasa isyarat langsung dari teman-teman tuli.  

Pada saat pra acara, para peserta disuguhkan cuplikan film berjudul Tell Me That You Love Me, serial drama korea yang menceritakan seorang pelukis yang memiliki masalah dengan pendengarannya. Selain itu juga terdapat berbagai cover musik dengan gerakan ikonik, hingga penampilan Tari Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia).

Pembelajaran Kelas Bahasa Isyarat mencakup Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto yang dijodohkan oleh Sekretaris Daerah Nurul Azizah, jajaran Forkopimda, kepala OPD, Camat, peserta kelas bahasa isyarat, narasumber Guru Tuli Kelas Bahasa Isyarat M. Nashir Abdul, Pimpinan Cabang Gerakan Kesejahteraan untuk Tuna Rungu Indonesia ( DPC Gerkatin) Yoga Falakh Ramadhan, serta tamu undangan.

Dengan didampingi penerjemah isyarat, Sekda Bojonegoro Nurul Azizah mengatakan, setelah berinteraksi dengan teman tuli, dapat memahami bahwa bahasa isyarat bisa mempersatukan. Hal ini merupakan fakta luar biasa. Ia memberikan apresiasi pada Dinpora atas inisiasi penyetaraan ini.

“Nanti pada peristiwa penting lainnya diharapkan ada pemberdayaan dan tindaklanjut. Ini sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan dan ada kesetaraan gender agar tidak ada diskriminatif,” tutupnya.  

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bojonegoro Amir Syahid menjelaskan, kelas bahasa isyarat perdana telah dilaksanakan dengan lancar. Ia menceritakan sosok Abdul, guru bahasa isyarat asal Bojonegoro yang pernah belajar dari SD hingga SMP di Bojonegoro, lalu ikut orangtua pindah ke Malang dari SMA hingga lulus kuliah. Abdul menjadi inspirasi agar tidak ada satupun masyarakat Bojonegoro yang termarjinalkan. Untuk itu harus mendapatkan pelayanan yang sama oleh pemerintah.

“Mas Abdul ini seorang guru bahasa isyarat asal Bojonegoro yang sekarang mengajar bahasa isyarat di Malang dan juga di Bojonegoro. Ini menjadi inspirasi kita ada seorang pemuda Bojonegoro yang ingin mengabdikan apa yang dibisa untuk Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya.

Lebih lanjut Amir Syahid menjelaskan, inspirasi inilah yang mengawali kegiatan hari ini. Implementasinya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta sebagai peningkatan pelayanan masyarakat dan beberapa indeks yang menjadi standar pelayanan pada masyarakat. Sedangkan kelas pertama sudah dimulai. Kelas pertama terdiri dari anggota Kodim 12 orang, Unugiri 3 orang, Unigoro 3 orang, dan Dinpora 3 orang.

“Kelas bahasa isyarat ini akan berlanjut untuk selanjutnya kelompok kepala dinas, camat, dan pelayanan publik lainnya seperti BUMN, BUMD, dan perbankan. Sehingga paling tidak dalam satu instansi ada yang mengerti dan bisa bahasa isyarat,” tutupnya.

Amir juga menambahkan, kegiatan ini bertujuan memberikan pengenalan, dan masukan pelayanan komunikasi bahasa isyarat bagi teman tuli di ranah publik. Serta mengajarkan bahasa isyarat pada peserta untuk berkomunikasi, dan sebagai bentuk pemberdayaan staf sehingga dapat berkomunikasi jika masyarakat datang ke pemerintah.

"Terbaru anggota Gerkatin ada 44 orang. Pelaksanaan kelas bahasa khas dibatasi 1 kelas 33 orang agar lebih intensif. Terdiri dari 7x pertemuan. Setelah itu ada kelas lanjutan. Kami akan mengirimkan surat kepada bapak ibu untuk dapat mengirimkan peserta," jelasnya.(red)
×
Berita Terbaru Update